PBB Desak Dunia Hentikan Genosida dan Serangan Medis di Gaza

Sabtu 26-10-2024,12:06 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Pelapor Khusus PBB untuk Kesehatan, Tlaleng Mofokeng, pada Jumat (25/10) mendesak para pemimpin global untuk memanfaatkan pengaruh mereka guna menghentikan tindakan genosida yang terjadi di Gaza.

"Kami hanya butuh semua pemimpin dunia untuk mengerahkan kekuatan ekonomi, politik, dan diplomatik yang mereka miliki agar genosida ini segera berakhir," ujar Mofokeng dalam konferensi pers di New York.

Ia mengungkapkan bahwa hak atas kesehatan di Gaza telah menjadi "tidak tertahankan" di tengah kekerasan yang terus berlangsung dari pihak Israel.

Mofokeng menggambarkan bahwa tenaga kesehatan di Gaza mengalami kelelahan, penganiayaan, hingga ancaman kematian saat berupaya menjalankan tugas mereka. Ia menyebutkan, kondisi ekstrem memaksa tenaga kesehatan di sana bekerja tanpa anestesi atau obat-obatan penting lainnya.

BACA JUGA:Tentara Israel Tangkap Direktur Pertahanan Sipil Palestina di Gaza Utara dalam Penggerebekan Rumah Sakit

BACA JUGA:Raja Charles III Serukan Dialog dan Pemahaman di Tengah Tuntutan Ganti Rugi atas Sejarah Kolonialisme Inggris

Mofokeng memperkenalkan istilah "medisida" untuk menggambarkan serangan luas dan sistematis terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas medis di Palestina. 

“Kita semua menjadi saksi serangan terhadap praktik kedokteran itu sendiri,” ungkapnya.

Mofokeng juga mengapresiasi dedikasi tenaga kesehatan di Gaza yang tetap menjalankan sumpah mereka untuk merawat pasien meski menghadapi risiko serius terhadap diri mereka sendiri.

BACA JUGA:Presiden Palestina Sebut BRICS Punya Peran Kunci dalam Memastikan Hak Palestina dan Perdamaian Internasional

BACA JUGA:Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara Dikepung Pasukan Israel

Melalui komunikasi yang berkelanjutan dengan pejabat Israel, Mofokeng bersama para pakar PBB lainnya menuntut adanya akuntabilitas, penyelidikan, dan gencatan senjata segera. Ia memperingatkan bahwa situasi ini telah mencapai titik kritis yang memerlukan tindakan tegas untuk mengakhiri impunitas.

"Kita telah membuka tingkatan baru yang tidak dapat kita batalkan," ujarnya.

Israel terus melancarkan serangan di Gaza sejak peristiwa yang melibatkan Hamas pada Oktober tahun lalu, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.

 Sejauh ini, lebih dari 42.800 orang tewas, dan 100.500 lainnya terluka, kebanyakan di antaranya perempuan dan anak-anak. Konflik ini telah memaksa sebagian besar warga Gaza mengungsi, menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan akibat blokade.

Kategori :