RADAR JABAR - Israel dilaporkan tengah mempersiapkan langkah potensial terhadap Iran, berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS), setelah serangan rudal balasan Iran pada awal bulan ini, menurut laporan media Israel pada Minggu (14/10). Meskipun jenis respons telah ditetapkan, waktu pasti aksinya belum diputuskan, ungkap Channel 12.
Pada Sabtu (12/10) malam, tentara Israel mengumumkan pengerahan sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan AS di Israel, sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman rudal balistik jarak jauh dari Iran.
Pengerahan THAAD ini dikabarkan menjadi bagian dari persiapan serangan besar Israel terhadap Iran, di mana AS akan diinformasikan terlebih dahulu sebelum tindakan dilakukan.
THAAD, yang dioperasikan oleh personel AS di Israel, mampu mencegat rudal balistik pada ketinggian tinggi, memperkuat kemampuan pertahanan udara Israel. Sistem ini, diproduksi oleh Lockheed Martin, dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak pendek hingga menengah.
BACA JUGA:Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 2.255 Orang Sejak 8 Oktober 2023
BACA JUGA:Tentara Lebanon Selamatkan 99 Migran Setelah Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Tripoli
Sebelumnya pada 1 Oktober, Iran meluncurkan sekitar 180 rudal, diduga sebagai balasan atas kematian mantan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan pejabat Garda Revolusi Abbas Nilforoushan di Teheran.
Militer Israel juga telah mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merusak beberapa pangkalan udara dan mengindikasikan persiapan aksi balasan sedang berlangsung.
Iran membela serangannya dengan mengacu pada Pasal 51 Piagam PBB, yang memungkinkan penggunaan kekuatan untuk pertahanan diri setelah serangan bersenjata.