Badai Helene Hantam Carolina Utara, Sebabkan Kerusakan Parah dan Menghambat Upaya Penyelamatan

Jumat 11-10-2024,10:43 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Badai Helene menyebabkan kerusakan besar di wilayah barat Carolina Utara, termasuk infrastruktur lokal yang rusak parah, memperumit upaya penyelamatan. Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara Kantor Sheriff Kabupaten Henderson kepada Sputnik.

Pada 26 September, Helene menerjang Florida sebagai badai Kategori 4, lalu bergerak ke utara, mengakibatkan kerusakan besar dan banjir hebat di Georgia, Alabama, Tennessee, Carolina Selatan, dan Carolina Utara. Lebih dari 230 korban jiwa telah dilaporkan.

“Badai Helene membawa kehancuran besar di wilayah Kabupaten Henderson, Carolina Utara,” kata juru bicara tersebut pada Kamis (10/10). Hujan deras dan angin kencang menghancurkan banyak pohon, merusak jaringan listrik, serta menyebabkan kerusakan rumah dan banjir.

"Hujan lebat dan angin kencang dari badai ini menyebabkan kerusakan luas, menumbangkan pohon dan merobohkan jaringan listrik. Banyak rumah mengalami kerusakan atap, sementara beberapa rumah terendam air sepenuhnya." tambahnya.

BACA JUGA:Pemerintah Kongo Adakan Pemakaman Masal untuk Korban Kecelakaan Feri 

BACA JUGA:Lebanon Ungkap Upaya Diplomatik untuk Menghentikan Israel Terus Dilakukan

Jembatan dan jalan rusak, terendam air, serta dipenuhi puing-puing, menyulitkan perjalanan dan memperlambat upaya penyelamatan. Wilayah sekitar Asheville, Carolina Utara, yang berjarak 26 mil dari Kabupaten Henderson, menjadi area paling terdampak, dengan setidaknya 72 korban jiwa.

Tersiar kabar bahwa sukarelawan dicegah oleh pemerintah federal untuk memberikan bantuan di daerah terdampak, tetapi pihak Sheriff Kabupaten Henderson belum bisa memastikan hal tersebut. Mereka menyatakan masih aktif berupaya mendirikan pos FEMA untuk membantu warga yang membutuhkan.

Sheriff Kabupaten Haywood, Bill Wilkie, menyebutkan bahwa kerusakan material di wilayahnya sangat parah, namun tidak menemukan bukti adanya penghalangan dari pemerintah terkait pemulihan bencana.

Presiden Joe Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui anggaran tambahan darurat sebelum akhir tahun, namun Ketua DPR AS Mike Johnson mengindikasikan bahwa persetujuan ini mungkin tidak terjadi hingga setelah pemilu AS pada 5 November.

Biden juga menyatakan mungkin akan meminta dana tambahan sebelum masa jabatannya berakhir pada Januari 2025 mendatang, mengingat meningkatnya biaya akibat kerusakan dari badai.*

Kategori :