RADAR JABAR - Layanan penerbangan di seluruh bandara Iran dihentikan dari Minggu petang hingga Senin pagi, menurut pernyataan Otoritas Penerbangan Sipil Iran pada Minggu (6/10). Keputusan ini diumumkan di tengah meningkatnya spekulasi terkait kemungkinan serangan Israel terhadap sejumlah sasaran di Iran.
Kantor berita semi-resmi Iran, Mehr, melaporkan bahwa penerbangan dihentikan dari pukul 9 malam waktu setempat (1700 GMT) hingga pukul 6 pagi (0200 GMT) pada Senin (7/10). Seorang juru bicara otoritas penerbangan yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan di tengah situasi yang semakin memanas.
Langkah ini diambil menyusul serangan rudal yang dilakukan Iran terhadap Israel pada 1 Oktober. Israel merespons dengan ancaman untuk meluncurkan serangan balasan yang "sangat kuat." Meskipun Iran mempersiapkan diri terhadap potensi serangan, seorang pejabat keamanan Iran yang juga tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa mereka tidak mengharapkan Israel menargetkan pusat-pusat strategis yang signifikan seperti fasilitas politik, militer, atau ekonomi.
BACA JUGA:IAEA Berupaya Kembalikan Iran ke Kesepakatan Nuklir
BACA JUGA:Iran Berharap Gencatan Senjata Gaza Tetap Terjaga Meski Rencana Pembalasan Terhadap Israel Dilakukan
"Kami tidak mengharapkan Israel menargetkan pusat-pusat politik, militer, atau ekonomi yang signifikan dan strategis," kata pejabat tersebut.66
Pada Selasa lalu, Israel mengklaim bahwa Iran telah meluncurkan sekitar 180 rudal sebagai balasan atas kematian beberapa tokoh penting, termasuk Ismail Haniyeh dari Hamas, Hassan Nasrallah dari Hizbullah, dan Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam, Abbas Nilforoushan.
BACA JUGA:Joe Biden Berharap Iran Tidak Tingkatkan Ketegangan di Timteng
BACA JUGA:Sekjen PBB Soroti Kekhawatiran Terhadap Meningkatnya Korban Sipil di Lebanon dan Tepi Barat
Tel Aviv menanggapi serangan tersebut dengan ancaman akan memberikan respons militer yang lebih kuat, yang memicu ketegangan lebih lanjut antara kedua negara.