Pemkab Bandung Imbau Masyarakat Waspada Potensi Gempa Bumi Megathrust

Senin 07-10-2024,11:43 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa bumi megathrust.

Untuk diketahui, berdasarkan sumber bahwa megathrust adalah jenis patahan besar yang terletak di zona subduksi, tempat lempeng tektonik lebih padat bergerak ke bawah lempeng yang lebih ringan. 

Pergerakan ini menciptakan tekanan yang dapat menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo tinggi ketika tekanan ini dilepaskan secara tiba-tiba. 

Selain potensi gempa bumi megathrust, Pemkab Bandung juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi musim hujan pada bulan Oktober 2024 hingga beberapa bulan kedepan.

BACA JUGA:Tarya Witarsa Sebut Selama 3,4 Tahun Kang DS Jadi Bupati Bandung, Realisasikan Perbaikan 27 Ribu Rutilahu 

BACA JUGA:Menggeliat! Para Pedagang Pasar Ciparay Mulai Berpindah ke TPPS, Ini Harapan IWPC dan Himpala

Dua hal imbauan ini disampaikan Pjs. Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama di Soreang, Kabupaten Bandung, Senin, 7 Oktober 2024.

"Untuk meningkatkan kewaspadaan potensi turun hujan itu, kami dari Pemkab Bandung terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Mengingat disaat turun hujan deras  berpotensi terjadi banjir, hal ini kita harus terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi perubahan cuaca tersebut," tutur Uka Suska dalam keterangannya.

Pasca terjadi gempa bumi di Kabupaten Bandung dan sekitarnya, ia menyebutkan, Pemkab Bandung juga berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Hal ini untuk memantau peta wilayah potensi gerakan tanah, yang sebelumnya dikhawatirkan ada retakan tanah dampak dari gempa bumi. Retakan tanah itu disaat terisi oleh air hujan, berpotensi terjadi gerakan tanah atau longsor. Ini yang harus kita waspadai disaat memasuki musim  hujan," ungkapnya. 

Sehubungan dengan hal tersebut, Uka Suska imbau masyarakat untuk menyiapkan langkah-langkah pengurangan risiko bencana dan upaya kesiapsiagaan guna mengantisipasi dampak bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, gerakan tanah (longsor) serta angin kencang.

"Pemkab Bandung dengan berbagai stakeholder di lapangan, terus melakukan monitoring secara berkala untuk mendapatkan informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana. Termasuk memantau informasi yang disampaikan masyarakat melalui media sosial maupun informasi yang disampaikan langsung ke BPBD," katanya. 

Ia menerangkan, Pemkab Bandung terus meningkatkan kegiatan sosialisasi, edukasi dan mitigasi kepada masyarakat terkait upaya mitigasi gempa bumi, pencegahan banjir, pencegahan kekeringan, gerakan tanah (longsor) dan angin kencang baik secara tatap muka maupun melalui media elektronik/media sosial.

BACA JUGA:Rumah Produksi Miras Oplosan di Baleendah Digerebek, Polisi Sita Ribuan Botol Siap Edar

BACA JUGA:Targetkan 1,5 Juta Suara, Ini Strategi Cabup Dadang Supriatna Menangkan Hati Rakyat

Kategori :