RADAR JABAR - Pemerintah Amerika Serikat menolak tuduhan bahwa mereka gagal menangani dampak Badai Helene terhadap warga Amerika. Badai tersebut telah menyebabkan kerusakan besar di beberapa negara bagian dan menewaskan lebih dari 200 orang, sebagaimana dilaporkan oleh media.
Dalam memo yang dirilis pada Sabtu (5/10), Gedung Putih menyesalkan peningkatan penyebaran informasi palsu terkait respons pemerintah terhadap badai tersebut.
"Sayangnya, ketika kami terus melakukan upaya penanggulangan, kami lihat penyebaran informasi palsu tentang respons pemerintah federal terhadap Badai Helene semakin meningkat," demikian catatan dari memo Gedung Putih pada Sabtu (5/10).
Mereka menuduh pihak-pihak tertentu menyebarkan disinformasi demi kepentingan politik, menyebutnya sebagai tindakan yang "salah, berbahaya, dan harus dihentikan."
BACA JUGA:40 WNI dan 1 WNA Dievakuasi ke Yordania oleh Kemlu RI
BACA JUGA:Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan 12 Warga Palestina, Termasuk Anak-Anak
Miliarder Elon Musk sebelumnya mengkritik pemerintah karena menghalangi pengiriman perangkat komunikasi Starlink ke wilayah terdampak di North Carolina, tetapi kemudian memuji Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg yang membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Memo tersebut juga membantah isu bahwa dana dari Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEMA) dialihkan untuk menangani imigran gelap, serta menyangkal tudingan bahwa FEMA menyita properti milik korban bencana.
Selain itu, memo menegaskan bahwa korban badai berhak menerima bantuan awal sebesar 750 dolar AS, serta bantuan tambahan tergantung kelayakan.
"750 dolar adalah bantuan yang langsung bisa diterima oleh korban yang memenuhi syarat," isi dari memo tersebut.
BACA JUGA:Puluhan Ribu Kiai dan Santri Kabupaten Bandung Siap Menangkan Paslon Nomor 2 Kang DS dan Ali Syakieb
BACA JUGA:Sekjen PBB Soroti Kekhawatiran Terhadap Meningkatnya Korban Sipil di Lebanon dan Tepi Barat
Gedung Putih memastikan bahwa FEMA terus memberikan bantuan bagi warga yang terdampak badai, termasuk perbaikan rumah dan properti, tempat tinggal sementara, dan kompensasi bagi petani. Mereka juga membantah bahwa FAA membatasi pengiriman bantuan ke North Carolina.
Presiden Joe Biden juga memperingatkan Kongres bahwa FEMA mungkin kehabisan dana bantuan langsung bagi korban bencana dan berencana mengajukan anggaran tambahan sebelum masa jabatannya berakhir.*