RADAR JABAR - Sedikitnya 12 warga Palestina, termasuk tiga anak, tewas dalam tiga serangan udara yang dilancarkan Israel di Gaza pada Sabtu pagi, 5 Oktober. Serangan ini juga menyebabkan sejumlah warga lainnya terluka.
Serangan udara tersebut menargetkan sebuah rumah dan tenda pengungsi di Gaza tengah, serta sekelompok warga sipil di Gaza utara. Di Kota Beit Hanoun, lima orang tewas akibat serangan udara, menurut sumber medis di Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.
Sementara itu, Rumah Sakit Al-Awda di kamp pengungsi Nuseirat menerima enam jenazah dan beberapa korban luka setelah serangan udara di rumah di lingkungan Al-Da'wa, Gaza tengah. Di Deir al-Balah, serangan Israel menargetkan tenda pengungsi, menewaskan seorang anak dan melukai beberapa orang lainnya.
Pertahanan Sipil Gaza juga melaporkan bahwa jasad dua anak ditemukan di reruntuhan bangunan di Al-Zeitoun, Kota Gaza, setelah serangan udara menghancurkan sebagian besar rumah dan properti di sekitar.
BACA JUGA:UNICEF Kirim 1,4 Juta Dosis Vaksin Kolera ke Sudan untuk Atasi Wabah
BACA JUGA:Sekjen PBB Soroti Kekhawatiran Terhadap Meningkatnya Korban Sipil di Lebanon dan Tepi Barat
Meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk segera melakukan gencatan senjata, Israel tetap melanjutkan serangan intensifnya di Jalur Gaza setelah serangan kelompok Hamas pada Oktober tahun lalu.
Sejak saat itu, lebih dari 41.800 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah meninggal dunia, sementara hampir 97 ribu lainnya terluka, menurut data otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel juga telah memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, di tengah blokade yang menyebabkan krisis bahan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Selain itu, Israel kini menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.