BACA JUGA:7 Rekomendasi Aplikasi Investasi Emas Digital Terbaik 2024
Jadi, apa sebenarnya penyebab buruknya performa aplikasi pemerintah? Bukankah pemerintah memiliki anggaran besar untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi ini? Namun, hasilnya seringkali pas-pasan bahkan sangat lambat. Ternyata, ada banyak alasan yang menyebabkan hal ini, menurut pengalaman seorang software developer yang membagikan pengalamannya di Quora.
Alasan pertama adalah para developer software swasta yang ditugaskan untuk mengembangkan aplikasi ini sering kali harus memperbarui aplikasi yang dibuat oleh developer lain di masa lalu. Mereka ibaratnya disuruh untuk mengembangkan ulang aplikasi lama, yang sering kali mengakibatkan metode pengembangan yang tidak relevan.
Selain itu, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan aplikasi seringkali sangat mepet. Banyak pihak di pemerintah, yang dalam tanda kutip disebut klien, biasanya memberikan data dan informasi penting hanya menjelang deadline.
Karena terburu-buru, developer memiliki waktu yang sangat terbatas, sehingga proses pengembangan menjadi terburu-buru. Ditambah lagi, klien sering meminta banyak revisi, yang semakin memperumit prosesnya.
3. Seadanya Karena Jarang Dipakai
Terakhir, aplikasi pemerintah memang sengaja dibuat dengan kualitas yang pas-pasan karena ada ketakutan akan mubazir.
Mengingat bahwa aplikasi pemerintahan hanya digunakan dalam kondisi tertentu dan tidak akan dipakai setiap hari, mereka berargumen bahwa tidak ada gunanya membuat aplikasi yang terlalu bagus, jika pada akhirnya hanya akan memakan biaya untuk server saja. Dari semua penjelasan ini, alasan yang diberikan cukup logis.
BACA JUGA:10 Aplikasi Unik Paling Berguna untuk Mac MacBook
Mengapa banyak aplikasi pemerintah dibuat dengan kualitas yang pas-pasan, mulai dari desain antarmuka pengguna (UI) hingga performanya? Selain itu, mengapa dokumen-dokumen digital masih belum diterima dengan baik oleh berbagai instansi?
Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang peraturan baru yang menyatakan bahwa dokumen digital itu resmi, atau mungkin ada sikap kolot yang membuat mereka enggan mempercayai hal-hal yang berbau digital.
Jika banyak anggaran dipotong sehingga aplikasi dibuat dengan kualitas yang rendah, lalu ke mana sisa anggarannya? Apakah kalian pernah mengalami pengalaman menyebalkan dengan aplikasi-aplikasi buatan pemerintah ini?
Dari alasan-alasan yang telah disebutkan, kami jadi sangat skeptis terhadap aplikasi-aplikasi pemerintahan, karena semuanya terkesan dipotong-potong. Akibatnya, hal ini justru menyusahkan banyak pihak dan membuang-buang waktu serta sumber daya.