Program itu, papar Kang DS, termasuk insentif guru ngaji berikut BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, dimana insentif BPJS akan ditambah manfaatnya.
"Yang pertama jaminan kecelakaan kerja, yang kedua jaminan kematian. Ke depan akan tambah lagi satu yaitu jaminan hari tua," bebernya.
Program berikutnya terkait pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. "Awal itu sudah digelontorkan sekitar Rp.70 miliar. Akan tambah lagi sampai Rp.100 miliar," sambung Kang DS
Baginya, program tersebut dinilai efektif untuk membantu menekan angka pengangguran di Kabupaten Bandung serta membantu para generasi muda untuk bisa dan berani memulai usaha.
Ia menambahkan, para generasi muda yang masih menganggur bisa mengakses sejumlah pelatihan yang disediakan oleh Pemkab Bandung.
Setelah itu, lanjutnya, mereka bisa mengakses modal melalui program tersebut.
"Saya yakin, angka pengangguran di Kabupaten Bandung akan terus menurun," harapnya.
Kang DS juga memiliki fokus di bidang kesehatan, salah satunya adalah pembangunan rumah sakit.
"Kami akan tambah lagi rumah sakit di Cimenyan dan Cilengkrang. Sekarang kan baru tuntaskan 5 rumah sakit," ungkapnya.
Dengan 13 program tersebut, Kang DS telah membuktikan bisa memberikan sejumlah peningkatan pada Kabupaten Bandung selama ia menjabat, di antaranya peningkatan APBD dari Rp.4,6 triliun di 2022 menjadi Rp.7,4 triliun di 2024.
"Lalu peningkatan IPM, maupun peningkatan rata-rata lama sekolah dari 8,8 tahun menjadi 9,2 tahun," pungkasnya.*** (ysp)