RADAR JABAR - Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, pada Sabtu (21/9) menyatakan bahwa "sudah terlambat untuk melakukan debat lain," setelah Wakil Presiden Kamala Harris menerima undangan dari CNN untuk debat lanjutan pada 23 Oktober.
"Saya dengan senang hati akan menerima debat presiden kedua pada 23 Oktober. Saya berharap @realDonaldTrump akan bergabung dengan saya," tulis Harris di platform X.
Jen O'Malley Dillon, ketua kampanye Harris, menyatakan bahwa Wakil Presiden siap kembali berhadapan dengan Trump.
"Donald Trump seharusnya tidak memiliki masalah untuk menyetujui debat ini. Format dan pengaturannya sama dengan debat CNN yang dia hadiri dan dikatakan telah dia menangkan Juni lalu, saat ia memuji moderator, aturan, dan peringkat CNN," tambah Dillon.
BACA JUGA:Khawatirkan Eskalasi di Lebanon, Jerman Desak Solusi Diplomatik
BACA JUGA:PBB Desak Penghentian Serangan RSF di Darfur Utara
Namun, saat berkampanye di Carolina Utara, Trump mengatakan bahwa waktunya sudah tidak memungkinkan.
"Dia sudah melakukan satu debat. Saya sudah melakukan dua. Sudah terlambat untuk mengadakan yang lain. Saya ingin, dalam banyak hal, tetapi sudah terlambat. Suara sudah dicatat," ujar Trump.
Trump juga menyebut bahwa Harris sebelumnya menolak undangan debat dari Fox, namun kini justru ingin berdebat dengan CNN menjelang pemilihan karena kalah dalam debat pertama pada Juni.
"Dia sudah mendapatkan kesempatan untuk melakukannya dengan Fox. Anda tahu, Fox mengundang kami, dan saya menunggu dan menunggu, tetapi mereka menolaknya. Mereka menolaknya, tetapi sekarang dia ingin mengadakan debat tepat sebelum pemilihan dengan CNN karena dia kalah dengan buruk," tambahnya.
Setelah penampilan buruk dalam debat melawan Trump pada Juni, Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan dan mendukung Harris sebagai kandidat Demokrat untuk pemilihan 5 November. Harris dan Trump pertama kali berdebat pada 10 September.
BACA JUGA:Biden: Kami Punya Jalan Panjang Selesaikan Ketegangan Lebanon, Israel
BACA JUGA:Hamas Tuduh Israel Rekrut Pencari Suaka Afrika untuk Berperang di Gaza
Tim kampanye Harris mendorong untuk debat kedua, namun Trump menolak, dengan alasan dia telah memenangkan debat pertama.