RADAR JABAR - Pasca gempa 5.0 Magnitudo yang terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu 18 September 2024 lalu, sejumlah langkah dilakukan, salahsatunya assessment.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Bandung, Dadang Supriatna menghadiri giat Yaumul Ijtima Kajian Kitab Hikam di Pontren Darunnian Al Islami, Jalan Cagak Desa Maruyung Kecamatan Pacet, Sabtu 21 September 2024. Ia menyebut, sejumlah wilayah yang terdampak gempa tersebut, yakni wilayah Kecamatan Kertasari, Pacet dan Pangalengan, saat ini sedang memasuki proses assessment. "Penanganan pascagempa bumi di Kabupaten Bandung, saat ini memasuki assessment. Akan tetapi perlu dilaksanakan pelatihan dan bimtek (bimbingan teknis) dulu. Tadi jam 10 sudah mulai pelaksanaan bimteknya, ada tim 50 yang akan ke lapangan untuk melihat apakah kondisi bangunan itu rusak berat, sedang, dan ringan," tutur Kang DS sapaan akrabnya Dadang Supriatna. Dengan adanya proses assessment itu, kata ia, untuk mengetahui mana yang ditangani BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) melalui anggaran APBN, dan mana yang ditangani Provinsi dari anggaran APBD Jabar, dan mana yang ditangani APBD Kabupaten Bandung. "Ini tentu, semuanya kembali kepada data. Ketepatan data ini tidak hanya pada like and dislike, tapi harus berdasarkan data faktual di lapangan," ujarnya. Untuk penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung, bahwa pihaknya kemarin sudah mengadakan rapat dengan para kepala desa dan camat di daerah yang terdampak gempa bumi. BACA JUGA:Peduli Umat, DPC PKB Kabupaten Bandung Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Kertasari BACA JUGA:Gempa Kertasari Telan 1 Korban Jiwa, Bupati Bandung Takziyah ke Rumah Duka: Insyaa Allah Husnul Khatimah "Selain itu melaksanakan rapat dengan para stakeholder dan termasuk dengan BNPB, untuk menentukan kondisi bangunan mengalami rusak berat, sedang dan ringan pada hari ini akan difinalisasi. Mudah-mudahan dalam waktu satu dua hari ini bisa selesai," harapnya. Kang DS mengatakan kondisi rumah atau bangunan yang rusak bakal mendapatkan bantuan dari BNPB sebesar Rp.60 juta untuk perbaikan bangunan tersebut. "Rusak sedang mendapatkan bantuan Rp.30 juta dan rusak ringan Rp.15 juta," jelasnya. Apabila tidak masuk pada kategori itu, lanjutnya, maka apakah nanti dibiayai APBD Provinsi Jabar atau APBD Kabupaten Bandung. "Juga dari BAZNAS kita akan terus berkumpul, sehingga tidak ada double bantuan yang disalurkan kepada warga terdampak gempa bumi," terangnya. Dihadapan para ulama, kiai maupun ajengan, Kang DS mengungkapkan bahwa peristiwa bencana alam gempa bumi beberapa waktu lalu, sempat mengagetkan masyarakat Kabupaten Bandung. "Ini pusat gempa buminya di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, yaitu gempa tektonik. Gempa besar. Tak menyangka bakal terjadi gempa bumi," ungkapnya. Kang DS menuturkan, bahwa pada saat hari pertama terjadi bencana alam gempa bumi, sebanyak 5.000 rumah lebih mengalami kerusakan. Bahkan, ia pun sempat menginap di tempat pengungsian warga terdampak gempa bumi. "Saat ini, ditotal sekitar 8.400 rumah yang terkena dampak gempa bumi tersebut. Selain. Itu sarana ibadah sebanyak 38 bangunan, sarana pendidikan, kesehatan, dan bangunan lainnya terkena dampak. Selain itu, bangunan Madrasah dan pesantren juga terkena dampak gempa bumi," sebutnya. Kang DS menyebut, untuk penanganan pascagempa bumi tersebut, BNPB juga turun ke lapangan atau lokasi gempa bumi di Kertasari. BACA JUGA:Gercep Tangani Gempa Kertasari, Langkah Bupati Bandung Diapresiasi Anggota DPR RI Lebih lanjut dirinya juga mengatakan, rumah-rumah warga yang terdampak gempa bumi itu, ternyata lahannya tak semuanya milik sendiri. "Ada yang numpang di lahan milik perkebunan dan tak jelas. Sementara bantuan pemerintah pusat melalui BNPB dengan catatan tanah hak milik," ucapnya. Bahwa untuk penanganan bencana alam gempa bumi itu, pihaknya melibatkan BAZNAS. Dengan harapan BAZNAS bisa membantu warga yang terdampak gempa bumi, sehingga BAZNAS turun langsung ke lapangan. "Kami berharap gempa bumi tak terjadi lagi di Kabupaten Bandung," ucapnya. Kang DS berharap tak terjadi lagi di gempa bumi di Kabupaten Bandung, meski titik lokus gempa bumi berpusat di Desa Cibeureum jika melihat serpihan geseran dengan kedalaman 10 km. "Hampir 30 kali gempa bumi susulan. Berdasarkan hasil kajian dan assessment BMKG, sekarang ini warga bisa mengisi rumah kembali," harapnya menambahkan. Selain itu, pihaknya juga berharap rumah rusak bisa segera diperbaiki. Oleh karena itu, dirinya juga mengajak para pengusaha lokal untuk ikut serta membantu masyarakat dalam perbaikan rumah yang rusak. "BAZNAS bisa mendorong untuk perbaikan. Penanganan pascagempa bumi bisa dilaksanakan dengan cepat, dan bisa segera diselesaikan, mengingat keburu turun hujan," pungkasnya.*** (ysp) # #kangds #assessment #gempa #perbaikan #Pasca Gempa di Kabupaten Bandung, Bupati Kang DS: Saat Ini Sedang Proses Assessment
Sabtu 21-09-2024,21:37 WIB
Reporter : Fadillah Asriani
Editor : Fadillah Asriani
Kategori :
Terkait
Jumat 20-06-2025,21:10 WIB
Bupati Bandung Ancam Cabut Izin Kawasan Komersial Jika Tidak Sediakan Fasilitas Pengelolaan Sampah
Kamis 19-06-2025,11:01 WIB
Klarifikasi Bupati Bandung: Saya Tidak Menolak Barak Militer, Namun Punya Alternatif Program Magrib Mengaji
Selasa 17-06-2025,22:48 WIB
Bupati Bandung Siapkan Instruksi untuk Program Magrib Mengaji
Senin 16-06-2025,09:43 WIB
Buka MTQH ke 39 di Kabupaten Bandung, KDM: Momentum Mengimplementasikan Nilai-nilai Al-Quran
Sabtu 14-06-2025,20:02 WIB
Lepas 157 Kafilah MTQH 39 Jabar, Bupati Kang DS Optimis Kabupaten Bandung Juara Umum
Terpopuler
Jumat 20-06-2025,21:10 WIB
Bupati Bandung Ancam Cabut Izin Kawasan Komersial Jika Tidak Sediakan Fasilitas Pengelolaan Sampah
Jumat 20-06-2025,20:26 WIB
PFI Bogor Pamerkan Foto 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Bogor: Catatan Kecil
Sabtu 21-06-2025,11:16 WIB
Rencana Bangun Bogor Creative Hub, Cara Pemkab Bogor Dorong Kreativitas
Jumat 20-06-2025,22:05 WIB
Proyek Normalisasi Drainase di Rancaekek Mangkrak, Wabup Bandung Bakal Telusuri Penyebabnya
Sabtu 21-06-2025,09:26 WIB
Perumda Pasar Tohaga Terima Award dari IPB: Inovasi Digital Lewat Aplikasi Tupai
Terkini
Sabtu 21-06-2025,17:24 WIB
Menko Muhaimin Tegaskan Warga Miskin Tidak Boleh Lebih dari Lima Tahun Menerima Bansos
Sabtu 21-06-2025,14:09 WIB
Kabupaten dan Kota Bogor: Riding Jadi Alat Diplomasi
Sabtu 21-06-2025,11:16 WIB
Rencana Bangun Bogor Creative Hub, Cara Pemkab Bogor Dorong Kreativitas
Sabtu 21-06-2025,09:26 WIB
Perumda Pasar Tohaga Terima Award dari IPB: Inovasi Digital Lewat Aplikasi Tupai
Jumat 20-06-2025,22:05 WIB