WJIS 2024: BRT-LRT Bandung Raya Menjadi Sorotan Utama dalam Rencana Pengembangan Transportasi

Selasa 17-09-2024,20:58 WIB
Reporter : Cucun siti Maryam
Editor : Cucun siti Maryam

RADAR JABAR – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengumumkan bahwa mereka berencana untuk turut mempromosikan proyek transportasi massal berupa Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rail Transit (LRT) Bandung Raya pada acara West Java Investment Summit (WJIS) 2024.

Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Nining Yuliastiani, proyek angkutan massal ini akan menjadi salah satu proyek unggulan yang ditawarkan untuk memperkuat konektivitas wilayah dalam WJIS 2024.

Proyek tersebut diharapkan menarik minat para peserta yang berpotensi menjadi investor dalam pengembangan infrastruktur transportasi di wilayah Bandung Raya.

"BRT maupun LRT masih terbuka masih open investasinya dalam operasionalnya," kata Nining usai acara Bewara Jawa Barat (BEJA) Volume 10 bertajuk WJIS 2024 di Gedung Sate Bandung, Selasa.

BACA JUGA:Bupati Bandung Dukung Berdirinya Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren

BACA JUGA:Gandeng Organisasi Wartawan di Depok, KPU Gelar FGD Cegah Hoaks dan Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024

Dalam acara WJIS 2024 kali ini, seperti yang diungkapkan oleh Nining, terdapat total 210 proyek investasi yang telah diidentifikasi, yang terdiri dari 170 proyek yang masih dalam tahap potensial dan 40 proyek yang sudah siap untuk ditawarkan pada WJIS 2024. Semua proyek ini terletak di kawasan Rebana.

Menurut Nining, kawasan Rebana, yang mencakup Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (dikenal juga sebagai Ciayumajakuning), memang sangat memerlukan pengembangan lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk mencapai pemerataan pembangunan di wilayah tersebut.

"Rencananya kawasan Rebana ini adalah koridor lanjutan dari industei yang ada di Karawang, Bekasi. Artinya menjadi supply chain bagi yang eksisting sekarang," ujarnya.

Lebih detail lagi, Nining mengungkapkan bahwa dalam acara tersebut akan diadakan sebuah talkshow yang membahas topik mengenai supply chain atau rantai pasok. Talkshow ini bertujuan untuk mengungkapkan kepastian mengenai ketersediaan kebutuhan industri di masa depan.

BACA JUGA:Fantastis! Bandung Great Sale Hasilkan Rp78,9 Miliar, Pemkot Apresiasi Antusiasme Warga

BACA JUGA:Peringati Hari Jadi Jantung Sedunia, RSUD Al Ihsan Bandung Kerjasama dengan Yayasan Jantung Indonesia

Salah satu fokus utama dari pembahasan ini adalah bagaimana memaksimalkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memenuhi kebutuhan industri.

"Di sini kita berusaha untuk bisa mengedepankan, kaitannya kemitraan dengan IKM atau UMK yang ada di Jawa Barat ini untuk bisa masuk ke dalam supply chain industri besar ataupun yang berorientasi ekspor," kata Nining.

Walaupun tentu, ucap dia, hal ini harus disiapkan bagaimana UMKM memiliki daya saing dan kompetensi dalam memenuhi kebutuhan industri.

Kategori :