3. Ittoqqortoormiit - Greenland
Kota berikutnya adalah Ittoqqortoormiit di Greenland. Kota ini terletak di pesisir Greenland dan memiliki jumlah penduduk hanya sekitar 550 jiwa.
Meskipun terisolasi dan berpenduduk sedikit, Ittoqqortoormiit terkenal sebagai destinasi liburan bagi wisatawan yang mencari ketenangan. Kota ini dikenal dengan fenomena langit aurora yang sangat cantik dan luar biasa indah.
Namun, untuk mengunjungi kota ini, kalian harus datang pada bulan Juli hingga Agustus, karena selain bulan tersebut, lautan di sekitar Ittoqqortoormiit akan selalu membeku sehingga tidak dapat dilalui.
4. Oymyakon - Rusia
Kota Oymyakon terletak di Saha, Rusia, dan terkenal dengan iklimnya yang sangat ekstrem. Suhu terdingin di kota ini bisa mencapai -71 derajat Celsius, dengan jumlah penduduk hanya sekitar 521 orang.
Cuaca dan iklim ekstrem inilah yang membuat penduduk kesulitan untuk bertahan hidup di Oymyakon. Namun, kota ini menawarkan berbagai tempat wisata menarik seperti museum, teater, tempat berburu rusa, dan masih banyak lagi.
5. Jordan River - Kanada
Kota tersepi berikutnya adalah Jordan River. Sebenarnya, kota ini memiliki pemandangan pantai yang sangat indah, namun sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi, erosi, dan naiknya permukaan laut.
Berbagai bencana ini membuat penduduk merasa tidak aman dan akhirnya memilih untuk meninggalkan Jordan River. Saat ini, masih ada seorang pria berusia 72 tahun bernama Hupite yang tetap setia tinggal di sana.
6. Tomioka - Jepang
Kota tersepi berikutnya adalah Tomioka di Jepang. Kota ini mendapat julukan sebagai "zona terlarang" karena kawasannya yang sangat berbahaya. Di sini terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima yang rusak akibat gempa dan tsunami.
BACA JUGA:10 Kota Termiskin di Indonesia Pada 2024 Menurut Data BPS
BACA JUGA:10 Kota Ternyaman di Indonesia untuk Ditinggali Jangka Panjang
Kerusakan pada PLTN ini menyebabkan kontaminasi nuklir dalam kadar tinggi yang menyebar ke daerah sekitarnya, sehingga ratusan ribu penduduk Tomioka harus dievakuasi.
Namun, seorang pria bernama Naoto Matsumura memutuskan untuk kembali dan tinggal di daerah terlarang ini demi merawat hewan-hewan yang ditinggalkan oleh pemiliknya.