Banyak Anak dan Remaja Sudah Terkena Diabetes, Begini Cara Mengubah Pola Konsumsi Gula

Sabtu 14-09-2024,21:07 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Pernahkah Anda mendengar istilah "silent killer" atau sesuatu yang bisa membunuh secara perlahan? Istilah ini cocok untuk mendeskripsikan gula, dan kami yakin Anda akan semakin setuju setelah menyimak pembahasan ini.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah jika seseorang kurang sadar atau tidak mengetahui bahaya gula. Sayangnya, banyak remaja dan bahkan anak-anak di Indonesia sekarang yang terkena diabetes. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya edukasi atau kesadaran tentang bahaya gula, baik dari orang tua maupun diri sendiri.

Jika Anda adalah seseorang yang tidak merasa khawatir atau paranoid setelah makan dan langsung minum es teh, sering membeli keju, susu, topping martabak, atau sejenisnya, maka Anda perlu tahu seberapa berbahayanya gula ini. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai salah satu penyakit paling mematikan di Indonesia. Lalu, apa solusinya? Simak penjelasan berikut.

Penyebab Diabetes di Usia Dini

Hampir semua makanan dan minuman yang kita konsumsi saat ini mengandung gula, baik dari bumbu masak maupun minuman rasa-rasa yang tampak lebih segar, terutama saat cuaca panas. Tahukah Anda bahwa batasan konsumsi gula dalam sehari adalah 50 gram atau sekitar 4 sendok makan?

Sementara itu, data menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi gula di Indonesia bisa mencapai 160 gram per hari. Angka ini belum termasuk mereka yang tidak sadar jika mereka mengonsumsi kopi dua kali sehari, membeli kue atau dessert, dan membeli martabak dengan topping keju atau susu pada malam hari.

Tidak mengherankan jika ada prediksi bahwa pada tahun 2045, jumlah penderita diabetes di Indonesia bisa mencapai 28,6 juta orang. Alih-alih menjadi "Indonesia Emas 2045," kita malah berisiko menjadi "Indonesia Diabetes 2045."

BACA JUGA:Bahaya Kandungan Gula Pada Minuman Boba, Begini Cara Membuat Versi Rendah Gulanya

BACA JUGA:Mengulas Manfaat Susu Babi, Apakah Bisa Dikonsumsi Manusia?

Apa yang terjadi di tubuh kita jika mengonsumsi gula berlebihan? Ketika kita mengonsumsi gula dalam jumlah banyak, tubuh memprosesnya menjadi glukosa yang masuk ke aliran darah, sehingga gula darah meningkat.

Pankreas, organ yang berperan penting dalam sistem pencernaan, memproduksi hormon insulin untuk membawa glukosa dari darah ke sel-sel tubuh sebagai energi. Namun, jika gula dikonsumsi terlalu sering dan dalam jumlah berlebihan, tubuh mulai mengabaikan sinyal insulin, suatu kondisi yang disebut resistensi insulin.

Artinya, insulin tidak lagi bekerja dengan efektif, sehingga gula tetap berada dalam darah dan pankreas terpaksa memproduksi lebih banyak insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Saat resistensi insulin meningkat, glukosa yang tidak bisa diserap oleh sel-sel tubuh akhirnya disimpan dalam bentuk lemak.

Jika dibiarkan, resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes tipe 2, yang merupakan salah satu penyebab kematian utama di Indonesia.

Lebih mengkhawatirkan lagi, data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan bahwa ada 1.645 anak di Indonesia yang mengidap diabetes melitus, dan mayoritasnya terjadi pada anak usia 10 hingga 14 tahun. Jumlah ini meningkat 70 kali lipat sejak tahun 2010.

Meskipun sebagian besar kasus diabetes pada anak-anak adalah diabetes tipe 1, yang sering disebabkan oleh faktor genetik, kasus diabetes tipe 2—yang biasanya dipicu oleh konsumsi gula—juga mengalami peningkatan.

Bayangkan jika edukasi mengenai gula ini tidak sampai atau tidak membuat banyak orang di Indonesia menyadari bahaya sebenarnya dari gula.

Kategori :