Keheningan dunia internasional dianggap sebagai bentuk dukungan terselubung bagi Israel untuk melanjutkan tindakan mereka, yang disebut kelompok HAM tersebut sebagai pembunuhan massal.
Amerika Serikat dinyatakan ikut bertanggung jawab dalam kejahatan ini karena terus menyuplai senjata yang digunakan untuk membunuh warga sipil.
Pada serangan bulan lalu di Sekolah Al-Taba’een di Kota Gaza, yang menampung lebih dari 6.000 pengungsi, lebih dari 100 orang tewas. Israel disebut kerap menargetkan fasilitas sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.
Menurut hukum perang, tindakan yang menargetkan fasilitas sipil ini dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.*