Yunani Terapkan 45 Langkah Reformasi Ekonomi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Minggu 08-09-2024,23:33 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Pemerintah Yunani mengimplementasikan 45 langkah reformasi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, memperkuat potensi produktif negara, mengurangi ketidaksetaraan sosial, serta menyelesaikan isu-isu penting seperti perumahan dan masalah demografi, kata Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis. 

Dalam pidatonya pada Pameran Internasional ke-88 di Thessaloniki, Mitsotakis menyampaikan bahwa ekonomi Yunani tumbuh pesat pada kuartal kedua 2024, mencatat laju pertumbuhan tercepat kedua di Uni Eropa.

“Kami sedang cepat-cepat melaksanakan program yang secara meyakinkan disetujui rakyat dalam dua pemilihan pada 2023. Ini adalah rencana yang dibangun berdasarkan pencapaian empat tahun pertama," kata Mitsotakis. 

"... melanjutkan langkah-langkah yang diambil pada 2024 untuk mencapai tujuan 2027. Ini menyangkut  peta jalan lengkap untuk masa depan,” tambahnya. 

BACA JUGA:AS Tidak Optimistis Tercapainya Perjanjian Pertukaran Sandera dengan Hamas, Usulan Baru Segera Dibuat

BACA JUGA:Lima Orang Tewas dalam Kekerasan Terbaru di Manipur, India Timur Laut

Ia juga menekankan bahwa program reformasi ini telah disetujui rakyat dalam dua pemilihan umum pada 2023 dan merupakan kelanjutan dari pencapaian pemerintah selama empat tahun terakhir.

Langkah-langkah tersebut mencakup peningkatan gaji, pensiun, bantuan bagi keluarga rentan, program perumahan, serta inisiatif untuk mendukung kewirausahaan.

Mitsotakis menegaskan bahwa reformasi ini dijalankan dengan mempertimbangkan anggaran ketat Uni Eropa, membatasi pertumbuhan belanja publik hingga sekitar 3 persen per tahun.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kestabilan fiskal Yunani, menghindari pengeluaran berlebihan seperti yang terjadi di beberapa negara Uni Eropa lainnya, seperti Italia dan Prancis.

“Hari ini, saya membawa proposal untuk tindakan yang bermanfaat dan efektif. Selain itu, delapan negara, termasuk ekonomi besar seperti Italia dan Prancis, telah berada di bawah pengawasan Komisi Eropa karena pengeluaran berlebihan," katanya.

BACA JUGA:Perdana Menteri Lebanon Minta Pertemuan Darurat dengan Duta Besar Terkait Serangan Israel

BACA JUGA:Setelah 16 Tahun Bebas Polio, Ibu Kota Pakistan Kembali Catat Kasus Baru

"Saya pribadi tidak akan membiarkan hal ini terjadi di Yunani, dan ini adalah sinyal yang jelas kepada lembaga dan investor internasional,” tambahnya. 

Pidato Mitsotakis di Thessaloniki menandai dimulainya tahun politik baru di Yunani, yang diikuti dengan pidato pemimpin partai oposisi.*

Kategori :