RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat, tengah menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS serta Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) periode 2024-2026. Langkah ini bertujuan memperkuat upaya penanganan penyakit tersebut di wilayahnya.
Menurut Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati, RAD 2024-2026 merupakan kelanjutan dari program yang telah berjalan pada periode 2019-2023. Penyusunan RAD ini sangat penting sebagai panduan strategis bagi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk bersama-sama menanggulangi HIV-AIDS di Kota Cirebon.
“Penyusunan RAD 2024-2026 ini menjadi kelanjutan dari program serupa yang dilaksanakan pada periode 2019-2023,” ujarnya pada Minggu (8/9).
Dalam rencana ini, terdapat empat strategi utama: memperkuat kepemimpinan program, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang HIV-AIDS, memperluas akses layanan kesehatan, serta memperkokoh kemitraan lintas sektor. Proses penyusunan RAD melibatkan lima tahapan intensif, termasuk dua kali pertemuan penyusunan dan tiga kali pembahasan, hingga tahap penyebaran informasi.
BACA JUGA:Pemkot Bogor Resmikan Perwali untuk Perlindungan dan Pemberdayaan Lansia
BACA JUGA:Calon Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Fokus Dengarkan Keluhan Warga Saat Temui Warga KBB
“Untuk proses penyusunan RAD ini, harus melalui lima tahapan intensif, termasuk dua kali pertemuan untuk penyusunan, tiga kali pembahasan, hingga tahap penyebaran informasi,” katanya.
Sri juga menjelaskan bahwa Kota Cirebon adalah satu-satunya daerah di Jawa Barat yang secara berkesinambungan menyusun RAD HIV-AIDS, dengan fokus pada penguatan peran lintas sektor. Pemerintah Kota Cirebon menargetkan pencapaian *Three Zero* pada tahun 2030: tidak ada infeksi baru, tidak ada kematian akibat HIV-AIDS, dan penghapusan stigma serta diskriminasi terhadap penderita.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon, tercatat 362 kasus baru HIV-AIDS pada 2023, sehingga total kasus mencapai 3.070. Dari jumlah tersebut, ada 2.213 kasus HIV dan 857 kasus AIDS yang tercatat hingga Desember 2023.
“Kota Cirebon berupaya menjadi kota pionir dalam penanggulangan HIV-AIDS di Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak melalui pendekatan pentahelix,” katanya.
BACA JUGA:ASIH dapat Dukungan dari Muda - Mudi Jabar
BACA JUGA:KPU Jabar Gelar Kirab Pilkada 27 Wilayah Tingkatkan Partisipasi Warga
Sri menambahkan, keterlibatan komunitas Warga Peduli AIDS (WPA) di 20 kelurahan di Kota Cirebon menjadi kunci dalam mengedukasi masyarakat dan menyediakan layanan kesehatan terkait HIV-AIDS. Keterlibatan semua pihak diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penanggulangan HIV-AIDS di Kota Cirebon.
“Hingga saat ini, WPA telah terbentuk di 20 kelurahan di Kota Cirebon. Keterlibatan semua pihak, diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penanggulangan HIV-AIDS di Kota Cirebon,” ucap dia.*