RADAR JABAR – Ternyata segini bonus yang akan diterima Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah setelah berhasil meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.
Indonesia sukses membawa pulang dua medali emas melalui kemenangan Veddriq Leonardo di cabang panjat tebing nomor speed dan Rizki Juniansyah di angkat besi kelas 73 kg. Selain itu, Gregoria Mariska Tunjung menyumbangkan medali perunggu dari bulutangkis tunggal putri.
Prestasi gemilang Veddriq dan Rizki ini memastikan mereka memperoleh bonus dari pemerintah. Namun, berapa jumlah bonus yang diterima mereka?
Meskipun pemerintah belum merilis angka resmi, prediksi menunjukkan masing-masing atlet akan menerima bonus hingga miliaran rupiah.
Mengacu pada bonus Olimpiade Tokyo 2020, peraih medali emas saat itu mendapatkan Rp5 miliar, perak Rp2 miliar, dan perunggu Rp1 miliar.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, telah menegaskan bahwa atlet yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024 akan menerima bonus.
BACA JUGA:Keberhasilan Rizki Juniansyah Raih Emas Olimpiade Paris 2024: Konsistensi di Balik Kesuksesan
"Hadiah saya pastikan untuk atlet di Olimpiade, Bapak Presiden dan pemerintah memberikan bonus berupa uang tunai. Jadi, itu sudah sebuah kepastian," kata Dito pada akhir Juni 2024 lalu.
Dito tidak menyebutkan secara spesifik berapa besar bonus yang akan diterima oleh para atlet peraih medali di Olimpiade 2024.
Namun, ia yakin bahwa jumlah bonus tersebut kemungkinan akan meningkat, sebagaimana yang terjadi pada event-event besar sebelumnya seperti SEA Games dan Asian Games 2023.
Pada SEA Games 2024, misalnya, bonus meningkat dari Rp500 juta menjadi Rp525 juta. Begitu juga dengan Asian Games 2023 dan Asian Para Games 2023, yang bonusnya naik sebesar 5 persen dari periode sebelumnya.
Oleh karena itu, jika mengacu pada Olimpiade Tokyo 2020, bonus yang akan diterima Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah setelah meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 diperkirakan minimal Rp5 miliar, sementara Gregoria Mariska Tunjung yang meraih medali perunggu akan mendapatkan bonus minimal Rp1 miliar.