RADAR JABAR - Babak ketiga kualifikasi Piala Dunia memang belum dimulai, tetapi ketegangan antara Indonesia dan Cina sudah mulai terasa di media. Konflik ini bermula dari niat Cina yang akan menjamu Indonesia di Qingdao Football Stadium, yang terletak jauh dari Beijing.
Menyadari hal tersebut, Ketua PSSI, Erick Thohir, berencana untuk membalas dengan kemungkinan memindahkan lokasi pertandingan Indonesia ke stadion yang lebih jauh lagi. Tindakan ini mendapat respons dari media Cina, yang mulai menyoroti stadion-stadion di Papua karena kemungkinan stadion tersebut akan digunakan oleh Indonesia.
Selain itu, media Cina juga mengkritik langkah Indonesia yang terus melakukan naturalisasi pemain. Inilah cerita di balik drama yang terjadi antara Indonesia dan Cina.
“Kita harus terbang ke Bahrain hampir 17 jam, lalu ke Cina, dan tiba-tiba kita ditaruh di kota yang berjarak 6,5 jam dari Beijing, yaitu Guangdong, yang di bulan Oktober katanya dingin. Semua negara ingin mempersulit tim tamunya, jadi sebagai tuan rumah, kita harus siap, tetapi jangan hanya siap-siap saja. Kalau kita dipersulit di luar negeri, kita harus membalasnya di sini,” kata Erick Thohir kepada media.
Itulah respons Erik Thohir terkait niat licik Cina sebagai tuan rumah melawan Indonesia mendatang, di mana Cina berencana menggunakan stadion yang berbeda dari biasanya. Perbedaan tersebut terlihat dari jarak stadion yang sekitar 6,5 jam dari Beijing.
Selain itu, stadion yang akan digunakan juga memiliki suhu yang dingin, yang diharapkan dapat menyebabkan kelelahan dan ketidaknyamanan bagi para pemain Indonesia. Ini akan menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Jordi Amat dan kawan-kawan.
BACA JUGA:Daftar Tim Lolos ke Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Wakil Tunggal dari ASEAN
Untuk membalas niat Cina tersebut, Indonesia berencana akan membalas dengan cara yang sama, yaitu menggunakan stadion yang tidak biasa dan terletak sangat jauh dari Jakarta.
Menurut beberapa rumor yang beredar, Indonesia bisa saja menggunakan Stadion Papua Bangkit, yang jaraknya sekitar 5.000 km dari Jakarta. Ini merupakan balasan yang signifikan dari Indonesia, karena mereka tetap dapat membuat Cina menghadapi perjalanan yang sangat jauh.
Media Cina terkejut saat mengetahui lokasi Stadion Papua Bangkit. Langkah Indonesia ini mendapatkan perhatian dari media Cina, yang penasaran dengan stadion tersebut sebagai tempat Indonesia menjamu Cina. Media Cina tercengang karena Stadion Papua Bangkit berada di tengah bukit dan dikelilingi oleh hutan. Namun, meskipun letak geografisnya demikian, stadion ini tetap dapat diakses dengan mudah.
BACA JUGA:Hasil Indonesia vs Filipina: Garuda Menang 2-0, Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Is Real!
Media Cina Soroti Naturalisasi Timnas Indonesia
Tak hanya stadion, media Cina juga menyoroti skuad timnas Indonesia saat ini. Menurut mereka, Indonesia mirip dengan Belanda versi Asia karena terus melakukan naturalisasi pemain, banyak di antaranya berasal dari Belanda. Naturalisasi ini mencakup pemain di berbagai posisi, termasuk kiper, bek, gelandang, dan penyerang.
Dibandingkan dengan Bahrain, Indonesia memiliki ambisi besar untuk kembali ke putaran final Piala Dunia. Mereka telah melakukan naturalisasi secara komprehensif, yang meningkatkan susunan pemain di lapangan, mulai dari depan, gelandang, bek, hingga penjaga gawang. Media Cina, Sohu, menilai bahwa Indonesia kini menjadi tim Belanda versi Asia.
Cina akhirnya memberikan alasan mengapa mereka memilih Stadion Qingdao sebagai tempat pertandingan melawan Indonesia. CFA (Asosiasi Sepak Bola Cina) mengklarifikasi bahwa pemilihan Stadion Qingdao didasarkan pada kesamaan cuaca dengan Australia.