RADAR JABAR - Susah buang air besar (BAB) atau konstipasi adalah masalah pencernaan yang umum dialami banyak orang.
Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit, serta berdampak negatif pada kualitas hidup sehari-hari.
Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab susah BAB, mulai dari gaya hidup hingga kondisi medis tertentu.
Berikut ini adalah beberapa faktor utama yang bisa menyebabkan konstipasi:
1. Kurang Asupan Serat
Serat adalah komponen penting dalam diet yang membantu melancarkan pencernaan dan mempercepat proses buang air besar. Serat bekerja dengan menambah massa pada tinja dan membuatnya lebih mudah untuk dikeluarkan.
Jika seseorang mengonsumsi makanan rendah serat, seperti makanan olahan dan cepat saji, risiko mengalami konstipasi akan meningkat. Makanan tinggi serat yang dianjurkan meliputi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
2. Kurang Minum Air
Dehidrasi atau kurangnya asupan cairan juga bisa menjadi penyebab susah BAB. Air membantu melunakkan tinja, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Jika tubuh kekurangan cairan, tinja akan menjadi keras dan kering, sehingga sulit untuk dikeluarkan. Disarankan untuk minum setidaknya delapan gelas air setiap hari untuk menjaga hidrasi dan kesehatan pencernaan yang baik.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang kurang atau gaya hidup yang cenderung sedentari dapat memperlambat pergerakan usus. Olahraga secara teratur dapat membantu merangsang pergerakan usus dan mencegah konstipasi. Berjalan kaki, berlari, atau aktivitas fisik ringan lainnya bisa sangat membantu dalam menjaga fungsi pencernaan yang sehat.
BACA JUGA: Lagi Ngerasain Sembelit? Simak Ini 7 Penyebab Sembelit dan Cara Mengatasinya
4. Penggunaan Obat-Obatan Tertentu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping berupa konstipasi. Obat penghilang rasa sakit (terutama yang mengandung opioid), antasida yang mengandung aluminium atau kalsium, suplemen zat besi, dan beberapa antidepresan diketahui dapat menyebabkan susah BAB. Jika Anda merasa obat yang sedang Anda konsumsi menyebabkan konstipasi, konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif yang lebih baik.
5. Pola Makan yang Tidak Teratur
Pola makan yang tidak teratur atau kebiasaan makan yang buruk juga dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan. Melewatkan waktu makan, makan dalam porsi besar sekaligus, atau mengonsumsi makanan rendah nutrisi dapat menyebabkan konstipasi. Mengatur pola makan yang teratur dan seimbang dengan porsi kecil tetapi sering dapat membantu menjaga kelancaran sistem pencernaan.
6. Stres dan Gangguan Emosional
Stres dan gangguan emosional dapat mempengaruhi fungsi pencernaan. Sistem pencernaan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis seseorang. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon yang dapat memperlambat pergerakan usus. Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau terapi bisa membantu mencegah konstipasi.