Untuk melihat tulisan-tulisan tersebut, Anda harus pergi ke makam-makam yang dihias di dekat piramida. Karya seni di makam-makam tersebut menggambarkan budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir kuno.
Tulisan-tulisan tersebut memungkinkan para peneliti mempelajari bahasa dan tata bahasa mereka. Harta karun yang dulunya ada di dalam piramida telah diambil oleh orang-orang.
Di dalam piramida juga terdapat banyak terowongan dan lorong rahasia, tetapi bahkan hingga saat ini, seluruh denah interiornya belum sepenuhnya diketahui.
Para ilmuwan telah mengirimkan robot kecil dengan kamera ke dalam piramida selama bertahun-tahun, namun masih banyak yang belum kita ketahui.
BACA JUGA:5 Peradaban Tertua di Dunia, Lebih Tua dari Mesir Kuno
Saat ini, mereka mencoba menggunakan sinar-X untuk memindai piramida dari luar tanpa harus memasukinya. Dengan demikian, orang-orang Mesir kuno berhasil menciptakan misteri yang belum bisa dipecahkan oleh siapapun selama 5.000 tahun.
Piramida kedua di Giza dibangun untuk putra Khufu, Firaun Khafre. Piramida ini sedikit lebih kecil tetapi memiliki patung Sphinx yang terkenal tanpa hidung. Aslinya, patung ini memiliki hidung, dan penyebab hilangnya hidung tersebut masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Patung Sphinx Awalnya Berwarna
Sphinx memiliki tubuh singa dan kepala manusia, dan dianggap sebagai penjaga area-area penting. Sphinx yang terkenal ini memiliki kepala Firaun Khafre dan sedang menjaga piramida menghadap ke arah matahari terbit.
Sphinx adalah salah satu patung terbesar dan tertua di dunia. Awalnya, patung ini tidak hanya memiliki hidung tetapi juga berwarna.
Para ilmuwan telah menemukan jejak warna merah pada wajahnya, sehingga kemungkinan besar Sphinx dicat merah. Terdapat juga sisa-sisa warna kuning dan biru di tubuhnya, menunjukkan bahwa patung tersebut tidak membosankan.
Hingga sekitar tahun 1800, Sphinx terkubur hingga sebatas bahunya sampai seorang petualang beserta tim beranggotakan 160 orang menggalinya.