RADAR JABAR – Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa persaingan tidak hanya terjadi di antara para pemain, tetapi juga di bangku pelatih. Menurutnya, para pelatih, baik di tingkat kelompok umur maupun di tim senior, harus bersaing untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih baik lagi.
"PSSI punya pilihan pelatih dan setiap pelatih punya target dan bersaing satu sama lain masing-masing. Jadi tidak hanya pemain, pelatih juga harus bersaing," ucap Erick Thohir dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Senin.
Namun, untuk saat ini, ujar Erick, setiap pelatih telah berfokus pada tugas masing-masing. Nova Arianto, misalnya, sudah berhasil mendampingi Timnas Indonesia U-16 dengan sangat baik.
"Coach Indra fokus di U-20, Coach Shin Tae-Yong sekarang tetap fokus untuk senior dan U-23," kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
BACA JUGA:Nadal Tantang Djokovic di Babak Kedua Olimpiade Paris 2024, Jadi Duel Ke-60
Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, menyatakan bahwa ia akan senantiasa mematuhi semua keputusan yang telah ditetapkan oleh PSSI.
"Sebagai warga negara Indonesia yang baik, dan saya punya kerjaan hanya bisa di sepak bola, apa pun yang ditugaskan oleh PSSI, tentu tidak bisa menolak," ucapnya.
Selain itu, dirinya tidak mau jemawa hanya karena mengantarkan timnya juara beberapa kali namun ingin meminta lebih.
"Saya juga harus tahu diri, mengukur diri, jangan karena juara kemudian sudah merasa paling hebat, jangan. Selama ini kan saya tawadhu terus, tidak pernah koar-koar," kata pelatih asal Sumatera Barat itu.
Hal yang paling penting, lanjutnya, adalah menjaga momentum bahwa prestasi sepak bola Indonesia mulai meningkat.
BACA JUGA:Indonesia Siapkan Taktik Khusus Hadapi Iran di Semifinal
"Momentum ini ayo kita jaga bersama-sama. Terus jangan lagi kelihatan tidak kompak dengan membeda-bedakan para pemain Indonesia," ujarnya.
Menurut pelatih yang memiliki lisensi UEFA Pro itu, tidak baik untuk membeda-bedakan pemain karena semuanya ada pemain Timnas Indonesia.
"Tidak ada beda-beda. Jadi kalau sudah pakai paspor Indonesia ya sudah. Itu tidak bagus baik untuk anak lokal maupun keturunan, padahal mereka di dalam (tim) kompak sekali," tuturnya.