KCIC Tingkatkan Volume Penumpang Lewat Beragam Program Strategis

Jumat 26-07-2024,14:53 WIB
Reporter : Fadillah Asriani
Editor : Fadillah Asriani

RADAR JABAR- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh melakukan berbagai langkah strategis guna meningkatkan volume penumpang sesuai yang ditargetkan 29 ribu orang per hari.

"Strategi meningkatkan volume penumpang melalui peningkatan layanan dan fasilitas, memperluas jangkauan layanan dengan pembukaan stasiun baru dan penambahan jumlah perjalanan," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa melalui telepon di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Eva menyampaikan pada awal tahun 2025, KCIC memprogramkan penambahan hingga 62 perjalanan per hari secara bertahap, dan akan mengoperasikan Stasiun Karawang untuk layanan naik turun penumpang.

"Saat ini Stasiun Karawang baru dioperasikan untuk melayani pengaturan perjalanan kereta. Pendinasan petugas untuk on call emergency juga telah berjalan beserta seluruh perangkat lain seperti diantaranya petugas pengamanan dan kebersihan,"ujarnya.

Untuk itu, KCIC tengah menyiapkan akses dari kawasan Trans Heksa Karawang (THK) dan Deltamas untuk menuju Stasiun Karawang sepanjang 1,5 km.

Upaya itu sedang dalam tahap akhir pembebasan lahan untuk selanjutnya memasuki tahapan persiapan konstruksi.

Kemudian, Kementerian PUPR juga sedang menyiapkan pembangunan exit KM 42 jalan Tol Jakarta Cikampek yang langsung menuju kawasan Stasiun Karawang.

"Lainnya akses dari Tol Japek kini juga sudah dalam tahap pembebasan lahan dan pembangunan. Rencananya pembangunan dilakukan tahun ini sebagai bagian dari Proyek Strategi Nasional dari pemerintah pusat," jelasnya.

Dengan adanya beragam akses tersebut, Stasiun Karawang akan terkoneksi dengan berbagai kawasan industri, perkotaan dan pusat perbelanjaan. KCIC juga terus melakukan komunikasi dengan berbagai provider penyedia layanan transportasi untuk memenuhi kebutuhan konektivitas antarmoda dari dan menuju Stasiun Karawang.

Peningkatan aksesibilitas sebagai strategi meningkatkan volume penumpang juga dilakukan untuk Stasiun Tegalluar. Saat ini KCIC terus berupaya melakukan percepatan agar jalur akses di Stasiun Tegalluar semakin memudahkan untuk masyarakat.

Melalui kordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Jasa Marga kini tengah dilakukan proses pembuatan exit tol KM 151A yang akan langsung terhubung menuju jembatan Cibiru yang menjadi akses utama menuju Stasiun Tegalluar.

"Selain itu percepatan untuk pembukaan exit tol 149 temporary untuk lebih memudahkan masyarakat juga tengah diupayakan dan diharapkan dapat beroperasi pada September 2024," katanya.

Sebelumnya, penutupan akses tol KM 149 pada Januari 2024, menyebabkan penurunan jumlah penumpang di Stasiun Tegalluar dari 2.500 penumpang per hari menjadi hanya 1.700 penumpang per hari.

 

Oleh karena itu, dengan pembukaan exit tol baru nantinya akan ada peningkatan aksesibilitas menuju dan dari Stasiun Tegalluar sehingga dapat mempermudah perjalanan menuju dan dari Stasiun Tegalluar, mengurangi beban tol exit Pasteur dan Buah Batu, serta Jalan Gedebage.

"Terutama saat akhir pekan ketika terjadi kepadatan di sekitar Stasiun Al Jabbar dan Stadion GBLA, dan mampu meningkatkan kembali jumlah penumpang di Stasiun Tegalluar," kata Eva pula.

Eva menyebutkan rata-rata volume penumpang Whoosh sejak awal beroperasi pada 17 Oktober 2023 berkisar di angka 9 ribu per hari. Namun, volume rata-rata penumpang harian telah meningkat hingga 24 ribu per hari pada Juli 2024.

Peningkatan volume berkat adanya inovasi dan penambahan jumlah perjalanan secara bertahap dari 14 perjalanan regular per hari pada Oktober 2023, kini mencapai 48 perjalanan per hari.

Berbagai inovasi yang telah dilakukan saat ini diantaranya penerapan tarif dinamis, kolaborasi dengan destinasi wisata, konektivitas dengan berbagai moda transportasi, pelayanan rombongan, kartu berlangganan, serta Freequent Whoosher.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi dan beberapa menteri kabinet untuk mengevaluasi tren penumpang dan kinerja kereta cepat Whoosh setelah sembilan bulan beroperasi.

“Beliau ingin melihat tren penumpang bagaimana, kemudian terkait infrastruktur, jalan akses, semua dievaluasi,” kata Dwiyana usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/7).

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang ikut dalam pertemuan mengungkapkan bahwa meskipun kinerja kereta cepat dinilai baik, tetapi jumlah penumpang sejauh ini masih di bawah target awal yaitu sebanyak 29.000 penumpang per hari.

"Kalau traffic kan kemarin kereta cepat sudah mencapai 24.000 (penumpang per hari). Ini masih sedikit di bawah (target), kita akan kejar terus,” kata pria yang akrab disapa Tiko itu.

Ia memperkirakan KCIC bisa mengejar target jumlah penumpang dalam 2-3 tahun mendatang. Guna meningkatkan jumlah penumpang Whoosh, pemerintah berencana menambah frekuensi perjalanan kereta dari 48 perjalanan menjadi 62 perjalanan per hari.

*

Kategori :