RADAR JABAR - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengumumkan bahwa hingga Juni 2024, sebanyak 1,4 juta keluarga telah mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) di Posyandu untuk menurunkan angka stunting.
"Kami sangat senang sekali bahwa layanan Ayo Ikut ke BKB Posyandu ini telah berhasil menembus angka 1,4 juta pada Juni 2024. Target kita di akhir tahun mencapai 3 juta keluarga," ujar Plt Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Irma Ardiana, di Jakarta, Kamis (25/7).
Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan arahan dalam webinar Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting (De'Best) di 1.000 Hari Pertama Kelahiran Tahun 2024 Seri 3, yang disiarkan melalui kanal YouTube BKKBN OFFICIAL.
Irma menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang telah mendukung program BKB, termasuk Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta para kepala daerah dan kepala desa.
BKB adalah program yang bertujuan untuk membantu keluarga dalam mengoptimalkan tumbuh kembang balita, ditujukan untuk keluarga atau orang tua yang memiliki anak balita usia 0–5 tahun.
BACA JUGA:Menakar Peta Politik Pilgub Jabar
Pada kesempatan yang sama, Irma juga mengapresiasi 20 ribu kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) yang telah mengintegrasikan pelayanannya dengan kelas ibu hamil, posyandu, pendidikan anak usia dini, dan kegiatan sejenis.
“Kami juga mengimbau 50 ribuan kelompok kegiatan BKB yang belum terintegrasi agar segera menjadi BKB HI,” ujar Irma.
Sebelumnya, Hemiliana Dwi Putri, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, menyampaikan bahwa BKKBN menargetkan 3 juta keluarga ikut dalam program BKB yang telah diintegrasikan dengan kegiatan posyandu pada tahun 2024 untuk menurunkan angka stunting.
BACA JUGA:Mahkamah Agung Akan Putuskan PK Saka Tatal Setelah Sidang di PN Cirebon
Hemiliana juga menyatakan bahwa partisipasi dalam program ini terus meningkat, dan pada tahun 2024 ditargetkan dapat menjangkau 3 juta keluarga.
Berdasarkan Sistem Informasi Keluarga (Siga) pada April 2024, sebanyak 1.089.106 keluarga tercatat hadir di posyandu, dengan 1.056.573 anak yang menggunakan KKA untuk mengukur perkembangan mereka, mulai dari berat hingga tinggi badan.*