RADAR JABAR – Aktris Putri Marino menyatakan bahwa kebaya telah menjadi bagian penting dalam hidupnya sejak kecil karena tumbuh dan besar di Bali, yang dikenal dengan banyaknya upacara adat.
“Aku ingat banget aku masih kecil pulang ke Singaraja kampung halaman mama ikutin semua upacara adat, excited banget milih kebaya warna apa untuk upacara hari ini atau besok, jadi kebaya itu sudah jadi bagian yang sangat penting dan besar,” kata Putri dalam konferensi pers film pendek “Kebaya Kala Kini” di Jakarta, Selasa.
Putri, yang memiliki darah campuran Italia-Indonesia, merasa kebaya sudah menjadi sesuatu yang biasa dan akrab baginya. Hal ini karena sejak kecil, ia sering mengenakan kebaya saat ikut serta dalam berbagai upacara adat di kampung halaman orang tuanya di Bali.
Kebaya bukan hanya pakaian untuk acara khusus, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari. Ia merasa senang melihat bahwa tradisi mengenakan kebaya masih dijaga oleh warga Bali, termasuk neneknya, yang tetap setia memakai kebaya dalam aktivitas sehari-hari, bahkan saat tidur.
BACA JUGA:Segera Tayang! Simak Sinopsis Lengkap Drakor The Tyrant yang Diperankan Kim Seon Ho
Dia menyampaikan bahwa modernisasi telah membuat generasi sekarang merasa enggan untuk memakai kebaya karena dianggap kuno dan membebani.
Putri mengungkapkan bahwa kebaya sebenarnya bisa dikenakan dengan nyaman dan sesuai dengan gaya pribadi masing-masing agar tidak terkesan kaku, sehingga kebaya dapat dijadikan busana sehari-hari yang lebih fleksibel dan modis.
“Banyak generasi kita yang takut pakai kebaya menganggap kebaya bebannya berat banget, terlihat lawas kalau pake kebaya, besar harapan aku generasi muda sekarang yang berkenan pakai kebaya sehari-hari dan nggak perlu pakai kain, kalau nyaman celana jeans pakai saja, pakai sneaker, jadi menjadikan budaya jadi bagian rutinitas sehari-hari,” ucap Putri.
Putri juga mengungkapkan bahwa ia memiliki beberapa model kebaya favorit yang tersimpan rapi di lemari bajunya. Model kebaya yang paling disukainya antara lain kebaya encim, kebaya kutubaru, dan kebaya modern.
BACA JUGA:6 Karakter Utama Paling Pintar di Anime, Kecerdasannya Gak Main-main
Sebagian dari koleksi kebayanya ia dapatkan dengan membeli sendiri, sementara sebagian lainnya merupakan hasil kolaborasi dengan sejumlah desainer ternama Indonesia. Salah satu desainer yang pernah berkolaborasi dengannya adalah Hagai Pakan.
Ia memiliki harapan besar agar kebaya dapat diwariskan dari generasi ke generasi sehingga semakin banyak perempuan Indonesia yang mengenakan kebaya. Harapannya ini muncul karena ia ingin kebaya tetap menjadi bagian penting dari budaya dan identitas perempuan Indonesia.
Selain itu, ia juga sangat berkeinginan untuk terus memperkenalkan kebaya kepada anak perempuannya. Ia mencatat bahwa anaknya sudah menunjukkan minat untuk memakai kebaya dan batik, yang selalu ia perkenalkan dalam setiap kesempatan yang ada.
“Semoga bisa memberikan regenerasi kebaya untuk generasi kita yang selanjutnya, karena aku punya anak perempuan dan aku berharap saat dia besar dia masih melihat perempuan Indonesia pakai kebaya, ” kata istri dari Chicco Jerikho ini.
BACA JUGA:Menkumham Yasonna Laoly Memberikan 35 Sertifikat KIK dan IG untuk Masyarakat di Jawa Barat
Untuk menunjukkan kecintaannya pada kebaya, Putri Marino turut berpartisipasi dalam pembuatan sebuah film pendek yang berjudul "Kebaya Kala Kini." Film ini merupakan hasil kerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation dan disutradarai oleh Bramsky. Dalam proyek film ini, Putri Marino berakting bersama aktris terkenal lainnya, termasuk Dian Sastrowardoyo