Kemendag Dorong Pengembangan Gim Nasional dengan Pasar Khusus dan Promosi E-Commerce

Jumat 19-07-2024,16:26 WIB
Reporter : Ismi Susi Widari
Editor : Ismi Susi Widari

RADAR JABAR - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya mempercepat pengembangan industri gim nasional dengan menyediakan pasar khusus untuk produk gim dan melakukan promosi di platform e-commerce. 

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, penguatan ekosistem gim nasional serta optimalisasi potensi industri lokal telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024.

"Amanat yang diberikan kepada Kemendag adalah sebagai penanggung jawab program peningkatan pembukaan akses pasar gim nasional, melalui dua kegiatan yaitu penyediaan captive market bagi produk gim nasional dan sinergi promosi dengan e-commerce Indonesia," ujar Isy dalam konferensi pers Ayo Hari Game Indonesia di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat.

Untuk meningkatkan promosi dan aksesibilitas, Isy menyebutkan bahwa Kemendag, bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah melakukan kurasi terhadap 28 gim lokal. Dari kurasi tersebut, delapan gim nasional terpilih yang akan mendapatkan dukungan promosi.

Kedelapan gim tersebut adalah Paw Rumble, Lokapala, Epic Conquest, Marbel TK/Paud, Selera Nusantara, Warteg Gelora, Where is My Cat, dan Dadoo.

 

BACA JUGA: Ekspansi Pasar: Kemendag Catat Rekor Transaksi Sebesar 11,1 Juta Dolar AS dalam Misi Dagang ke Uzbekistan

 

Gim-gim ini memenuhi beberapa kriteria, seperti dapat diunduh melalui layanan distribusi digital resmi, memiliki lebih dari 50 ribu unduhan di seluruh layanan distribusi digital resmi, mendapat rating 3,5 bintang, serta kontennya telah diuji sesuai dengan Indonesia Game Rating System (IGRS) atau rating konten internasional resmi lainnya.

Selain itu, gim-gim tersebut merupakan karya studio pengembang lokal, memiliki Tanda Daftar Penyelenggaraan Sistem Elektronik (TDPSE), hak cipta, dan telah berbadan hukum.

"Kriteria yang terakhir adalah diutamakan gim yang mengangkat kebudayaan lokal dan memilih konten edukasi," katanya.

Isy berharap bahwa ke depan, para pengembang akan lebih aktif dan kreatif dalam menciptakan gim-gim nasional.

Kategori :