ARI-BP Gelar Aksi Tolak Kontingen Israel di Olimpiade Paris 2024

Jumat 19-07-2024,07:41 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

RADAR JABAR - Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) akan menggelar aksi penolakan terhadap kehadiran kontingen Israel di Olimpiade Paris 2024. Aksi ini akan berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu pagi, 21 Juli 2024.

"Kita akan mulai jam 5.30 WIB. Lokasi acara terpisah dari area 'Car Free Day'," ujar Sekretaris ARI-BP, Oke Setiadi, kepada wartawan di Jatinegara, Jakarta Timur, pada Kamis, 18 Juli 2024.

ARI-BP juga mengundang berbagai organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk berpartisipasi dalam aksi ini, termasuk Pimpinan Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang telah resmi bebas dari kasus hukumnya. Selain FPI, ormas lainnya yang diundang antara lain Wahda Islamia, Persis, Muhammadiyah, dan NU.

 

BACA JUGA:Indonesia Minta Austria Untuk Pertimbangkan Mengenai Pengakuan Negara Palestina

 

"Kami mengundang semua komponen bangsa, semua ormas untuk hadir bersama kami. Jadi bukan hanya FPI, ada Wahda Islamia, Persis, Muhammadiyah, NU," kata Oke dalam keterangan tertulisnya.

Oke menjelaskan bahwa aksi tersebut akan berlangsung damai tanpa kekerasan. Dia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi ini dengan cara yang tertib dan sesuai dengan norma serta hukum yang berlaku.

"Pertama, kalau ada teman-teman dari CFD ikut, kemudian seperti biasa, kemudian masuk ke arena untuk mengikuti, silakan. Tanpa meninggalkan hal-hal yang melanggar norma dan hukum. Yang kedua kalau bisa pakai pakaian olahraga ya," ujarnya.

 

BACA JUGA:Aktivis Pro Palestina Bongkar Perusahaan Lokal yang Terafiliasi dengan Israel, Ini Daftarnya

 

Selain itu, Oke mengungkapkan bahwa nantinya dalam aksi tersebut juga akan diperdengarkan suara drone yang akan diikuti dengan aksi tiarap dari para peserta. Aksi ini dimaksudkan untuk menggambarkan situasi yang sering dialami oleh masyarakat Gaza.

"Kita akan mendengarkan suara drone ya dan kemudian dengan suara drone tadi tiba-tiba kemudian kita akan tiarap, merasakan bagaimana masyarakat Gaza yang sehari-hari ketika dengar suara drone harus bersentuhan dengan tanah," jelasnya.

Kategori :