Dokter Peringatkan Masyarakat untuk Waspada Penyebaran Virus Polio dari Tinja

Selasa 16-07-2024,13:19 WIB
Reporter : Cucun siti Maryam
Editor : Cucun siti Maryam

RADAR JABAR – Dokter spesialis anak dari Universitas Indonesia (UI), dr. Wanda Gautami, SpA, menjelaskan bahwa penularan virus polio dapat terjadi ketika seseorang berinteraksi atau berhubungan langsung dengan tinja yang telah terinfeksi oleh virus tersebut.

“Tinjanya, misal, ada di air atau makanan yang dikonsumsi, itu akan jadi bahan penularan. Atau tangan kita menyentuh barang yang berkontak dengan tinja dari orang yang terinveksi, virus itu juga bisa masuk ke mulut kita,” kata Wanda dalam diskusi daring yang digelar oleh Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Selasa.

Wanda menjelaskan bahwa di luar Jakarta, masih banyak rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas jamban yang memadai. Akibatnya, mereka terpaksa membuang air besar di kali.

Praktik ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius dan berpotensi menyebarkan virus polio ke masyarakat sekitar.

BACA JUGA:Presiden Jokowi Bertolak Ke Abu Dhabi Bahas Peningkatan Kerja Sama RI Dan PEA

Lebih lanjut, Wanda juga menekankan bahwa penularan virus polio dapat terjadi melalui air liur. Hal ini bisa terjadi, misalnya, ketika seseorang berbagi makanan dengan orang lain atau menggunakan peralatan makan yang sama secara bergantian.

Situasi ini menambah risiko penyebaran penyakit tersebut, terutama di daerah yang kurang memiliki akses terhadap sanitasi yang baik.

Selain berinteraksi dengan individu yang terinfeksi virus polio, riwayat vaksinasi yang tidak lengkap dapat meningkatkan risiko anak terkena polio. Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki antibodi yang diperlukan untuk mencegah atau melawan virus polio.

Selain itu, anak-anak yang mengalami malnutrisi serta hidup di lingkungan dengan standar kebersihan yang rendah juga memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk terinfeksi virus polio.

BACA JUGA:OJK Segera Terbitkan Aturan Terkait Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit

“Misal vaksinnya sudah lengkap tapi gizi dan kebersihannya tidak dijaga dengan baik juga bisa menimbulkan risiko terinveksi polio,” kata Wanda.

Oleh karena itu, Wanda mengingatkan semua orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anak mereka pentingnya kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memberikan air dan makanan yang telah dimasak dengan baik kepada anak-anak.

Wanda menegaskan bahwa orang tua perlu memastikan keamanan makanan dan minuman yang diberikan kepada anak. Dia menyarankan agar mereka memanaskan air atau makanan Pendamping ASI (MPASI) hingga mencapai suhu 70 derajat Celsius selama minimal 30 detik.

Alternatifnya, jika menggunakan suhu 60 derajat Celsius, makanan atau minuman tersebut harus dipanaskan selama 30 menit. Langkah-langkah ini sangat penting untuk membunuh virus dan bakteri yang mungkin ada, sehingga dapat melindungi kesehatan anak dari potensi penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme berbahaya.

Kategori :