RADAR JABAR - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada hari Senin kembali menegaskan bahwa Uni Eropa menolak upaya untuk melabeli Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai "organisasi teroris."
"Kami menolak segala upaya untuk melabelkan UNRWA sebagai 'organisasi teroris'. Bagaimana bisa sebuah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa dianggap sebagai organisasi teroris?" ujar Borrell dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, di Brussels, di sela-sela pertemuan ke-15 Dewan Asosiasi UE-Yordania.
BACA JUGA:Trump Ungkapan Panggilan Biden Sangat Positif, Setelah Upaya Pembunuhan
Borrell menegaskan bahwa Uni Eropa, bersama dengan donatur internasional lainnya, akan terus mendukung dan mendanai UNRWA.
"Kami sepakat bahwa mempertahankan peran UNRWA yang tak tergantikan di seluruh kawasan, termasuk di Yordania, sangat lah penting," ujar Borrell.
Sementara itu, belum ada komentar langsung dari Israel mengenai pernyataan Borrell.
BACA JUGA:Turki Menginginkan Perdamaian dengan Suriah
Pada akhir Mei, Knesset (parlemen Israel) meloloskan mosi awal untuk menyetujui rancangan undang-undang yang menyatakan UNRWA sebagai "organisasi teroris."
RUU tersebut juga mengharuskan penerapan "Undang-Undang Antiterorisme" Israel terhadap badan PBB tersebut dan menghentikan semua komunikasi dan hubungan antara Israel dan badan tersebut.
BACA JUGA:Trump Ditembak Setelah Serukan Melawan Kejahatan, Begini Tanggapan Biden
Israel berupaya keras melobi agar UNRWA ditutup karena lembaga ini merupakan satu-satunya badan PBB yang memiliki mandat khusus untuk mengurus kebutuhan dasar pengungsi Palestina.
UNRWA didirikan berdasarkan resolusi PBB pada 1949 dan diberi mandat untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada pengungsi di lima wilayah operasinya: Yordania, Suriah, Lebanon, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.