Radar Jabar - Micin atau monosodium glutamate (MSG) telah lama menjadi topik kontroversial dalam dunia kesehatan. Banyak orang berpendapat bahwa micin berbahaya bagi tubuh, sementara yang lain mengklaim bahwa micin aman dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam mengenai apa itu micin, bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh, serta apakah benar micin dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan.
Apa Itu Micin?
Micin adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa umami, yang sering disebut sebagai rasa kelima selain manis, asin, asam, dan pahit. Umami memberikan cita rasa gurih yang memperkaya rasa makanan. MSG pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda pada awal abad ke-20. Micin kemudian menjadi populer di seluruh dunia sebagai penyedap rasa makanan.
Kontroversi Mengenai Micin
Kontroversi mengenai micin dimulai pada tahun 1968 ketika seorang dokter bernama Dr. Robert Ho Man Kwok melaporkan gejala-gejala seperti sakit kepala, berkeringat, dan nyeri dada setelah mengonsumsi makanan Cina yang mengandung micin. Kondisi ini kemudian dikenal sebagai "Chinese Restaurant Syndrome" atau "Sindrom Restoran Cina". Namun, penelitian lebih lanjut tidak dapat membuktikan hubungan langsung antara MSG dan gejala tersebut.
BACA JUGA:Efek Mengkonsumsi Micin Bagi Kesehatan
Penelitian Tentang Keamanan Micin
Banyak penelitian telah dilakukan untuk menilai keamanan micin. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengklasifikasikan MSG sebagai bahan tambahan makanan yang "umumnya diakui aman" (Generally Recognized As Safe/GRAS). Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) juga menganggap MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil orang mungkin sensitif terhadap MSG dan dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, berkeringat, dan nyeri dada setelah mengonsumsinya dalam jumlah besar. Namun, mayoritas penelitian tidak menemukan bukti kuat yang menghubungkan MSG dengan efek kesehatan yang serius.
Bagaimana Micin Diproses Dalam Tubuh?
Setelah dikonsumsi, MSG dipecah menjadi glutamat dan natrium. Glutamat adalah asam amino yang secara alami terdapat dalam tubuh dan dalam banyak makanan, seperti tomat, keju, dan daging. Tubuh memproses glutamat dari MSG dengan cara yang sama seperti glutamat dari sumber alami. Glutamat berperan penting dalam fungsi otak sebagai neurotransmitter, tetapi dalam jumlah berlebihan, dapat menyebabkan rangsangan berlebihan pada sel saraf.
Apakah Micin Berbahaya?
Berdasarkan penelitian yang ada, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa MSG berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Namun, konsumsi MSG dalam jumlah besar dapat menyebabkan gejala sementara pada sebagian orang yang sensitif terhadapnya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jumlah MSG yang dikonsumsi dan mengamati reaksi tubuh terhadapnya.
BACA JUGA:8 Bahaya dari Efek Love Bombing yang Harus Kamu Ketahui
Tips Mengonsumsi Micin Secara Aman
-
Periksa Label Makanan: Banyak makanan olahan mengandung MSG. Selalu periksa label makanan untuk mengetahui kandungan MSG.
-
Batasi Konsumsi: Meskipun MSG dianggap aman, ada baiknya untuk membatasi konsumsinya, terutama jika Anda merasa sensitif terhadapnya.
-
Pilih Makanan Segar: Mengonsumsi makanan segar dan alami adalah cara terbaik untuk menghindari MSG dan bahan tambahan lainnya.
-
Pantau Reaksi Tubuh: Jika Anda mengalami gejala seperti sakit kepala atau berkeringat setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, pertimbangkan untuk mengurangi konsumsinya dan konsultasikan dengan dokter.
Kesimpulan
Secara umum, MSG atau micin dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar oleh badan-badan kesehatan internasional seperti FDA, WHO, dan FAO. Meski ada beberapa laporan tentang efek samping sementara pada orang yang sensitif terhadap MSG, mayoritas penelitian tidak menemukan bukti yang menghubungkan MSG dengan masalah kesehatan serius. Namun, seperti halnya dengan semua bahan tambahan makanan, konsumsi MSG sebaiknya dibatasi dan diperhatikan sesuai dengan reaksi tubuh masing-masing individu.