RADAR JABAR - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membahas rencana aliansi untuk mengembangkan "jembatan" keanggotaan bagi Ukraina, sementara Kiev terus melawan upaya Rusia menduduki wilayah mereka.
Blinken bersama dengan Stoltenberg, pada Rabu (10/7), berbicara mengenai "keputusan yang diharapkan" dari Dewan NATO-Ukraina yang akan dilangsungkan pada Kamis mendatang untuk membangun jalur menuju keanggotaan NATO bagi Ukraina, sambil memastikan kemampuan pertahanan negara itu terhadap agresi Rusia sekarang dan di masa depan, seperti yang dilaporkan oleh Anadolu.
BACA JUGA:Biden Sebut NATO Berikan Sistem Pertahanan Udara Bersejarah ke Ukraina
Mereka juga membahas keputusan penting yang akan diambil sekutu pada KTT tersebut, termasuk rencana penguatan besar-besaran untuk pertahanan kolektif NATO yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan janji peningkatan kapasitas industri NATO untuk melawan ancaman saat ini dan masa depan.
“Para pemimpin menyambut baik kemajuan signifikan dalam pembagian beban dengan lebih dari dua pertiga negara Sekutu kini memenuhi janji untuk mengalokasikan dua persen PDB untuk belanja pertahanan,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.
Secara keseluruhan, 23 dari 32 anggota NATO telah mencapai atau melampaui target alokasi tersebut, menurut informasi resmi aliansi.
BACA JUGA:Apa Itu Virus West Nile yang Kini Melanda Israel, Lebih dari 150 Warga Terpapar
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg sebelumnya menyatakan bahwa target tersebut bukan lagi batas atas bagi sekutu, tetapi merupakan batas minimum di tengah meningkatnya tantangan keamanan internasional.
Stoltenberg juga menyoroti serangan rudal Rusia terhadap rumah sakit anak-anak di Kiev pada Senin yang menewaskan sedikitnya 36 orang sebagai bukti kebrutalan perang agresi Rusia terhadap Ukraina, serta pentingnya mendukung Ukraina dalam mempertahankan diri.*