RADAR JABAR - China menyatakan bahwa kelaparan di wilayah Palestina yang terkepung "tidak boleh dijadikan senjata" dan memperingatkan bahwa "pemandangan tragis di lapangan" di Gaza hanya merupakan "puncak gunung es dari bencana kemanusiaan."
Duta Besar China Fu Cong menegaskan dalam pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Gaza pada hari Selasa (2/7).
"Kelaparan tidak boleh dijadikan senjata, masalah kemanusiaan tidak boleh dipolitisasi, dan bencana kemanusiaan yang diperburuk oleh tindakan manusia tidak dapat diterima." ujarnya.
BACA JUGA:Kenya Berkomitmen Hentikan Kekerasan dan Penjarahan Dengan Segala Cara
China meminta Israel untuk "memenuhi kewajiban sesuai hukum kemanusiaan internasional dan memperhatikan seruan besar dari komunitas internasional." Fu menyatakan bahwa Tel Aviv harus "mengambil tindakan nyata untuk memastikan masuknya pasokan kemanusiaan dalam skala besar ke Gaza dengan cepat dan aman."
"Resolusi Dewan Keamanan yang berarti memperluas akses kemanusiaan di dalam Gaza jelas belum terwujud,” ujar.
“Penting untuk mengkaji alasan mengapa resolusi tersebut tidak dilaksanakan secara efektif,” tambahnya.
Menurutnya, penting untuk menganalisis alasan mengapa resolusi tersebut tidak dilaksanakan dengan efektif, sambil menyerukan distribusi pasokan kemanusiaan yang aman dan teratur di seluruh Gaza, bekerja sama dengan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya.
BACA JUGA:3 Juta Anak di Afrika Tengah dalam Krisis Serius, PBB dan UNICEF Serukan Aksi Global
“Kami menyeru negara bersangkutan agar berusaha lebih keras untuk mendorong keinginan politik pihak terkait agar secara efektif menghilangkan hambatan yang mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dalam skala besar ke Gaza.” singgung Duta Besar Fu kepada menyinggung Amerika Serikat.
“Realisasi segera gencatan senjata yang langgeng dan peluncuran awal solusi dua negara” kedua hal itu diperlukan untuk menyelamatkan nyawa orang yang tidak bersalah," tambah kata Fu.
Ia menekankan perlunya segera mencapai gencatan senjata yang langgeng dan segera meluncurkan solusi dua negara untuk menyelamatkan nyawa warga sipil yang tidak bersalah.
BACA JUGA:Mengapa Ramalan Kiamat Diundur jadi 10 Agustus 2024? Begini Prediksi Kushal Kumar
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023.
Hampir 38.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas sejak saat itu, dan lebih dari 87.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.