RADAR JABAR - Pada Jumat pagi waktu setempat, sebuah gempa bermagnitudo 7,2 mengguncang wilayah Samudera Pasifik bagian selatan, tepatnya 91 kilometer tenggara kota San Juan de Marcona di Peru tengah.
Gempa ini terjadi pada pukul 00:36 pagi waktu Lima (12:36 WIB) di daerah Ica, Provinsi Nazca, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Menurut laporan situs pencatat gempa bumi, Volcano Discovery, pusat gempa tersebut berada pada kedalaman yang sangat dangkal, yaitu 28 kilometer, sehingga amat terasa di sejumlah daerah. Warga di daerah Ica dan sekitarnya melaporkan guncangan hebat. Sementara itu, laporan kerusakan maupun jumlah korban jiwa tengah dihimpun.
BACA JUGA:Gempa Bumi M 7,5 Dekat Taiwan Picu Peringatan Tsunami untuk Jepang, Taiwan, dan Filipina
Pada awalnya, Pusat Peringatan Dini Tsunami Pasifik (PTWC) menyatakan tidak ada potensi tsunami. Namun, kemudian mereka mengeluarkan peringatan bahwa gelombang setinggi hingga tiga meter mungkin terjadi di sejumlah pesisir. Otoritas setempat tengah memantau secara intensif kondisi gempa serta terus berkoordinasi dengan dinas penanganan bencana demi memastikan pertolongan segera.
Peru sering mengalami aktivitas seismik karena lokasi negara tersebut berada di Cincin Api Pasifik, sebuah wilayah yang dikenal rentan terhadap gempa dan erupsi gunung berapi.
"Peru telah mengalami setidaknya tiga gempa bumi dengan magnitudo di atas 7 sejak tahun 1900, sehingga menyiratkan bahwa gempa sekuat ini mungkin terjadi hanya setiap 40 hingga 45 tahun sekali," demikian dilaporkan oleh Volcano Discovery.
BACA JUGA:Kim Jong Un Berbelasungkawa kepada PM Jepang Fumio Kishida Akibat Gempa di Jepang
USGS juga menyatakan tengah memantau gempa susulan dan potensi aktivitas seismik lainnya menyusul gempa bermagnitudo 7,2 ini. Masyarakat setempat diimbau tetap waspada dan mematuhi otoritas untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga.
Gempa bermagnitudo 7,2 yang mengguncang Peru ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam, terutama di wilayah yang rentan seperti Cincin Api Pasifik. Upaya koordinasi dan respons cepat dari otoritas setempat diharapkan dapat meminimalisir dampak gempa dan potensi tsunami yang mungkin terjadi (*).