RADAR JABAR - Pihak Polres Metro Jakarta Timur sedang menyelidiki kasus dugaan penggelapan kendaraan yang milik pengusaha rental mobil bernama BH yang ditemukan tewas setelah dianiaya di Pati, Jawa Tengah.
Penyelidik mencurigai bahwa KTP yang digunakan oleh terlapor untuk menyewa kendaraan tersebut berasal dari data-data palsu.
"Tersangka (terlapor) dia menggunakan KTP alamat palsu semua. Intinya anggota kami masih bekerja mencari keberadaan terlapor," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, melansir dari jawapos, Kamis (27/6/2024).
Penyidik menduga bahwa RP dan AG adalah dua orang yang berbeda. RP adalah orang yang identitasnya tercantum dalam KTP yang digunakan untuk menyewa mobil, sementara AG adalah orang yang terakhir kali memegang mobil tersebut saat berada di Pati.
BACA JUGA:Bupati Pati Tanggapi Desa Sukolilo Sebagai Sarang Maling, Koleksi Kendaraan Camat jadi Sorotan
"Kalau dilihat dari foto KTP yang ada bukan," jelas Nicolas.
Sebelumnya, seorang pengusaha rental mobil berinisial BH, 52 tahun, tewas setelah dipukuli oleh massa yang mengira dirinya sebagai pencuri mobil. Potongan video dari kejadian tersebut tersebar di media sosial dan grup WhatsApp hingga menjadi viral.
Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol M Alfan Armin, menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula saat empat pemilik rental mobil, yaitu BH (52) dari Jakarta, SH (38) dari Jakarta, KB (50) dari Tegal, dan S (30) dari Jakarta Timur, pergi ke Pati untuk mengambil mobil rental milik BH yang disewa oleh seseorang. Mereka melacak keberadaan mobil rental tersebut di wilayah Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
"Para korban berangkat dari Jakarta ke Pati karena diajak korban BH untuk mengambil rentalan. Menurut mereka, posisi GPS berada di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo," kata Alfan, Jumat (7/6).
Sesampainya di lokasi, mereka menemukan mobil rental yang dicari. Mereka bermaksud untuk membawa pulang mobil itu dengan menggunakan kunci cadangan yang mereka bawa.
Namun, ketika pemilik rental mobil tersebut sedang berusaha mengambil mobilnya, beberapa warga melihatnya dan menduga mereka adalah komplotan pencuri.
Warga kemudian berteriak "maling" sambil menunjuk ke arah empat orang tersebut. Akibatnya, pemilik rental mobil itu malah dipukuli oleh massa hingga terluka parah. Satu orang tewas, sementara 3 orang lainnya luka parah.