RADAR JABAR - Berbicara tentang bacaan Ayat Kursi, ada satu pemahaman yang sudah mengakar dan telah lama diyakini oleh kaum muslimin. Ayat Kursi dianggap sebagai bacaan yang paling ampuh untuk mengusir setan maupun jin jahat.
Pemahaman seperti itu muncul bukan tanpa alasan. Jika kita membaca berbagai literatur keislaman, Ayat Kursi memang menjadi ayat yang memiliki keistimewaan dibanding beberapa ayat Al-Qur'an lainnya.
Contohnya, berdasarkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka'ab, Ayat Kursi adalah ayat paling mulia di dalam Al-Qur'an karena berisi tentang keesaan serta kekuasaan Allah yang mutlak.
Bahkan, dalam riwayat lain, Sayidina Ali bin Abi Thalib RA menegaskan bahwa ia tak pernah melihat orang yang memahami Islam dengan baik kecuali orang itu sering membaca Ayat Kursi dan ayat-ayat akhir Surah Al-Baqarah sebelum tidur.
BACA JUGA:Jangan Sembarang Simpan! Ini 8 Makanan Kesukaan Jin dan Setan
Akan tetapi, sebelum membahas lebih jauh tentang kandungan Ayat Kursi serta manfaatnya, ada baiknya jika kalian menyimak terjemahan Ayat Kursi berikut ini:
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.” (QS Al-Baqarah ayat 255).
Arti ‘Kursi’ dalam Ayat Kursi
Nah, jika kalian membuka Al-Qur'an terjemahan, kebanyakan mushaf terjemahan tidak mengartikan kata "kursi" secara rinci, namun hanya mengartikan sesuai dengan penyebutannya. Meski demikian, para ulama tafsir seperti Syekh Wahbah Zuhaili memberikan penjelasan tersendiri untuk kata "kursi" yang terdapat pada ayat 255 Surah Al-Baqarah.
Dalam kitab Tafsir Al-Munirnya, dituliskan bahwa ayat ini disebut Ayat Kursi karena ada kata "kursi" di dalamnya, yang dalam bahasa Arab bermakna ilmu yang luas.
Selain itu, beberapa ulama memiliki pendapat tersendiri tentang kata "kursi." Di antaranya, ada yang berpendapat bahwa kata "kursi" pada ayat 255 Surah Al-Baqarah dimaksudkan untuk menyebut keagungan Allah SWT.
BACA JUGA:7 Tanaman yang Tidak Disukai Jin
Sedangkan Imam Hasan Al-Basri berpendapat bahwa maksud kata "kursi" adalah Arsy. Namun, Imam Ibnu Katsir membantah pendapat Imam Hasan Al-Basri dengan berkata bahwa "kursi" bukanlah Arsy sebab Arsy lebih besar dari kursi sebagaimana disebutkan oleh beberapa hadis.
Terlepas dari perbedaan pendapat para ulama dalam memaknai kata "kursi," keistimewaan ayat 255 Surah Al-Baqarah itu sendiri bisa dilihat dari asbabun nuzul atau penyebab diturunkannya. Berdasarkan literatur Islam yang populer, ketika Ayat Kursi hendak diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah SAW, ayat ini dibawa oleh Malaikat Jibril dengan disertai 70.000 malaikat.
Saking istimewanya, saat ayat ini diwahyukan kepada Rasulullah, langit dan bumi serta seluruh alam semesta menyambut dengan penuh kehormatan. Diriwayatkan bahwa saat Ayat Kursi diturunkan, bumi bergetar hebat, terjadi gempa di seluruh dunia disertai gemuruh yang dahsyat.
Bahkan, mahkota para raja di dunia terlepas dari kepala mereka dan jatuh ke bumi. Lebih hebatnya lagi, fenomena ini sampai membuat gempar dan kegaduhan di mana-mana. Saking gemparnya, setan pun merasakan kekuatan Ayat Kursi sehingga membuat mereka ketakutan. Tak berhenti sampai di situ, ketika fenomena itu terjadi, raja iblis yang juga ketakutan memerintahkan bala tentaranya untuk mencari sumber kekuatan tersebut.