RADAR JABAR - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai oleh ketidakmampuan untuk memperhatikan, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif yang tidak sesuai dengan usia perkembangan seseorang.
ADHD sering kali muncul pada masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti akademik, sosial, dan pekerjaan.
Penyebab ADHD
Penyebab pasti ADHD belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang diyakini berkontribusi meliputi:
- Genetik: ADHD cenderung menurun dalam keluarga, menunjukkan adanya faktor genetik yang kuat.
- Perkembangan Otak: Perbedaan dalam struktur dan fungsi otak, terutama di area yang terkait dengan perhatian dan pengendalian impuls, dapat memainkan peran penting.
- Faktor Lingkungan: Pajanan terhadap racun lingkungan seperti timbal, serta penggunaan zat tertentu selama kehamilan, juga dianggap sebagai faktor risiko.
BACA JUGA:4 Jus Sehat untuk Membantu Menurunkan Berat Badan dengan Cara Alami!
Gejala ADHD
Gejala ADHD dapat dibagi menjadi dua kategori utama: inatensi (ketidakmampuan untuk memperhatikan) dan hiperaktivitas/impulsivitas.
-
Inatensi (Kesulitan Memperhatikan):
- Mudah Terdistraksi: Anak dengan ADHD mudah terganggu oleh rangsangan yang tidak relevan, sering kali tampak tidak mendengarkan ketika diajak bicara, dan kesulitan mengikuti instruksi.
- Lupa dan Ceroboh: Sering lupa mengerjakan tugas, kehilangan barang-barang penting, dan membuat kesalahan ceroboh dalam tugas sekolah atau pekerjaan lainnya.
- Tidak Teratur: Kesulitan mengorganisir tugas dan aktivitas, menghindari atau tidak menyukai tugas yang membutuhkan usaha mental yang berkelanjutan, seperti pekerjaan rumah atau tugas kantor.
-
Hiperaktivitas/Impulsivitas:
- Gerakan yang Berlebihan: Anak sering bergerak secara berlebihan, seperti berlari atau memanjat di situasi yang tidak pantas, atau merasa gelisah saat duduk.
- Bicara Berlebihan: Anak berbicara tanpa henti dan kesulitan bermain atau melakukan aktivitas dengan tenang.
- Impulsif: Mengganggu atau menyela orang lain, kesulitan menunggu giliran, dan sering kali menginterupsi percakapan atau permainan orang lain.
BACA JUGA:5 Cara Menghindari Masalah Sepele Agar Hidup Bebas Drama
Cara Mengatasi ADHD
Penanganan ADHD biasanya melibatkan pendekatan multimodal, yang dapat mencakup intervensi medis, psikologis, dan pendidikan. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan untuk mengatasi ADHD:
1. Pengobatan
Stimulant: Obat-obatan seperti methylphenidate (Ritalin) dan amphetamine (Adderall) sering diresepkan untuk membantu meningkatkan perhatian dan mengurangi hiperaktivitas dan impulsivitas.
Non-stimulant: Alternatif lain seperti atomoxetine (Strattera) dan guanfacine (Intuniv) dapat digunakan jika stimulant tidak efektif atau menyebabkan efek samping yang signifikan.
2. Terapi Psikologis
Terapi Perilaku: Terapi ini membantu individu dengan ADHD untuk mengembangkan keterampilan mengatur diri, strategi mengelola perilaku, dan teknik untuk meningkatkan perhatian dan organisasi.
Terapi Kognitif-Perilaku (CBT): CBT dapat membantu remaja dan orang dewasa dengan ADHD mengatasi pola pikir negatif dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah serta pengendalian diri.