RADAR JABAR - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan bahwa lahan sawah tadah hujan seluas 10 ribu hektare di daerah tersebut berisiko untuk ditanami padi selama musim kemarau. Oleh karena itu, disarankan agar petani mempertimbangkan menanam jenis tanaman pangan yang membutuhkan sedikit air.
Menurut Ardhy Firdian, Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, lahan pertanian di Kabupaten Garut memiliki sekitar 10 ribu hektare lahan tadah hujan yang hanya bisa digunakan untuk bercocok tanam pada musim hujan karena ketergantungan pada curah hujan.
"Kalau sawah tadah hujan sudah berat, tapi kalau sawah beririgasi masih bisa," ujar Ardhy.
BACA JUGA:Distan Cirebon Laporkan 12 Ekor Sapi Pulih dari PMK
Dalam kondisi seperti ini, Ardhy menekankan pentingnya bagi petani untuk memilih jenis tanaman yang tepat guna menghindari kerugian besar selama musim kemarau. Ia merekomendasikan tanaman seperti jagung, kedelai, dan tembakau sebagai contoh komoditas yang cocok ditanam selama peralihan musim.
"Jagung, kedelai, tembakau, contoh komoditas yang bisa ditanam pada masa peralihan musim," ujarnya.
Ardhy juga menginformasikan bahwa meskipun musim kemarau tahun ini diprediksi sebagai kemarau basah, yang berarti masih ada curah hujan meskipun tidak dalam intensitas atau frekuensi tinggi. Namun, beberapa wilayah tetap mengalami kekeringan.
BACA JUGA:Pemkab Bekasi Terjunkan 35 Personel untuk Memeriksa Hewan Kurban
"Istilahnya kemaraunya normal, tapi masih ada kemungkinan terdapat hujan. Saat ini kondisinya masih ada tanaman, tapi memang ada beberapa wilayah yang selalu mengalami kekeringan," tambahnya.
Meskipun demikian, Ardhy menyatakan bahwa lahan sawah tadah hujan masih dapat produktif selama musim kemarau, asalkan petani memperhatikan ketersediaan air di sekitar lahan. Pasokan air yang memadai sangat penting.
"Harus bisa dipastikan pasokan airnya memang mencukupi," ujarnya.
BACA JUGA:Investigasi Penyebab Pecahnya Pipa Air di Cibangkong Bandung Masih Terus Berlanjut
Untuk membantu petani yang mengalami kesulitan air, Ardhy mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan pompa air untuk memompa air ke lahan sawah yang memerlukan.
"Kami juga sudah menyiapkan pompa air, bilamana dibutuhkan untuk memompa air ke lahan sawah yang memerlukan," tambahnya pula.*