Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Noor Arifin Muhammad mengungkapkan bahwa aspek keamanan dalam industri migas menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh seluruh pelaku usaha migas.
"Semua aspek keamanan harus dilaksanakan mulai dari taraf riset, operasi, hingga monitoring, kita harus selalu cek dan ricek juga memonitoring secara terus menerus," kata Noor Arifin.
Noor mengatakan bahwa salah satu proyek migas yang telah menjalankan standar keamanan yang baik ialah fasilitas penerimaan gas ORF. "Kita sangat bersyukur dan bangga, tadi kita lihat di ORF Cirebon - Semarang (Cisem) I berjalan cukup baik," tandasnya.
Pipa Cisem Tahap I, ruas Semarang-Batang merupakan jalur pipa transmisi gas sepanjang 62 km mulai dari Semarang sampai dengan Batang. Pipa Cisem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap I.
Gas bumi pipa gas CISEM bersumber dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana – Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).
BACA JUGA:Rupiah Menguat di Tengah Penurunan PDB AS dan Ketegangan Geopolitik
Integrasi
Harry Budi Sidharta, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Petamina Gas Negara (PGN), mengatakan Pertagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina (SHG) mampu dan capable menjalankan ORF dengan baik dan selamat.