RADAR JABAR - Memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup dan sehat adalah salah satu tugas penting orang tua.
Sayangnya, banyak makanan yang sering kita jumpai sehari-hari ternyata tidak baik untuk kesehatan anak.
Berikut 7 jenis makanan tidak sehat untuk anak dan harus dihindari:
1. Makanan Cepat Saji (Fast Food)
Makanan cepat saji seperti burger, kentang goreng, dan ayam goreng sangat populer di kalangan anak-anak karena rasanya yang enak dan penyajiannya yang cepat.
Namun, makanan jenis ini umumnya tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, serta rendah nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral.
Konsumsi berlebihan makanan cepat saji dapat menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, dan masalah kardiovaskular di kemudian hari.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Jus Alami yang Bisa Menyembuhkan Sariawan!
2. Minuman Bersoda dan Berkarbonasi
Minuman bersoda mengandung kadar gula yang sangat tinggi serta bahan kimia seperti asam fosfat dan kafein yang tidak baik untuk tubuh anak-anak.
Gula berlebih dapat menyebabkan kerusakan gigi, obesitas, dan diabetes. Asam fosfat dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh yang penting untuk pertumbuhan tulang.
Selain itu, kafein dapat menyebabkan gangguan tidur dan kecemasan pada anak-anak.
3. Camilan dan Makanan Ringan Berpengawet
Camilan seperti keripik, biskuit, dan kue-kue yang dijual di pasaran sering kali mengandung bahan pengawet, pewarna, dan perasa buatan yang tidak baik untuk kesehatan anak.
Selain itu, camilan ini biasanya tinggi lemak trans dan garam yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Minuman Alami untuk Meredakan Sakit Haid!
Sebaiknya, pilih camilan sehat seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau yoghurt tanpa gula tambahan.
4. Makanan Manis dan Permen
Permen, cokelat, dan makanan manis lainnya sangat disukai anak-anak, tetapi kandungan gula yang tinggi pada makanan ini dapat merusak kesehatan gigi dan meningkatkan risiko obesitas serta diabetes.
Gula juga dapat memberikan lonjakan energi yang cepat diikuti oleh penurunan energi yang drastis, menyebabkan anak-anak menjadi rewel dan sulit berkonsentrasi.