Kedua, ada penjara berdiri dengan ukuran 1 x 1 meter yang diisi oleh 7 hingga 8 orang sehingga mereka harus berhimpitan. Bayangkan betapa sadisnya kondisi ini; para tahanan seringkali meninggal karena ruangan yang sempit, dan mayatnya langsung dibuang ke sungai di dekatnya.
Selain itu, selama aksi pembersihan, para serdadu Jepang membantai satu per satu para pemuda di lorong-lorong dan ruangan Lawang Sewu, memperlakukan mereka seolah-olah tikus got yang tengah diburu.
Setidaknya, hal ini diketahui dari kesaksian seorang anggota AMKA bernama Sokiman dalam artikel yang dibuat oleh Merdeka.com. Bahkan, sejak kejadian itu, ia menyebut Lawang Sewu sebagai neraka kecil di bumi.
Karena kejadian yang sangat sadis tersebut, sampai sekarang Lawang Sewu masih menyimpan aura mistis yang membuatnya menjadi salah satu tempat paling angker di Indonesia. Banyak orang yang percaya bahwa arwah para tahanan masih menghuni bangunan itu hingga kini.
BACA JUGA:JPU KPK Tuntut Lukas Enembe Selama 10,5 Tahun Penjara Atas Dugaan Suap dan Gratifikasi
Menurut artikel dari Koran Mimo, di halaman utama gedung Lawang Sewu terdapat sumur tua yang sudah lama tidak dijamah. Sumur ini selalu dikunci karena sering terdengar teriakan penyiksaan dari bawah sana pada malam hari. Jika saya tanya kepada Anda sekarang, adakah yang pernah berkunjung ke sana dan mengalami kejadian mengerikan?
3. Penjara Kalisosok
Penjara Kalisosok terletak di bagian timur Pulau Jawa, tepatnya di Surabaya. Penjara ini dibangun sejak masa penjajahan Belanda, yaitu pada tahun 1887, oleh Herman Willem Daendels. Pada awalnya, bangunan penjara ini terlihat sangat besar dan indah, namun menyimpan kisah yang sangat mengerikan di dalamnya.
Banyak pejuang kemerdekaan Indonesia pernah ditahan di sini, terutama antara tahun 1940 hingga 1943. Orang-orang tersebut termasuk presiden pertama kita, Soekarno, dan juga KH Mas Mansur. Meskipun bangunannya bagus, Penjara Kalisosok sangatlah sempit, gelap, dan lembap.
Menurut artikel Indozone, sel yang seharusnya cukup untuk 20 orang sering kali diisi sampai penuh, bahkan hingga 90 orang. Bayangkan betapa sempitnya kondisi tersebut, sehingga untuk duduk istirahat pun para tahanan harus bergantian. Selain itu, para penjaga di sana sangat ketat dan keras, serta banyak tahanan yang mengalami penyiksaan.
Penjara ini juga memiliki ruang bawah tanah yang sering digunakan untuk menyiksa para tahanan, termasuk para pejuang Indonesia. Penyiksaan di sana sangat keras sehingga, meskipun tembok penjaranya sangat tebal, orang-orang di luar penjara sering kali mendengar teriakan minta tolong dari dalam tanah. Hingga saat ini, penjara tersebut masih terus beroperasi.
4. Penjara Kerobokan
Lapas Kerobokan memiliki citra yang sangat mengerikan dan sering disebut sebagai penjara neraka di Indonesia.
BACA JUGA:Ferdy Sambo Asyik Santuy di Luar Penjara, Begini Kata Pengacaranya
Sebelum bernama Kerobokan, lapas ini dulunya bernama Penjara Denpasar, yang merupakan warisan dari pemerintahan kolonial Belanda dan dibangun pada tahun 1916 di Jalan Diponegoro, Denpasar. Pada tahun 1983, penjara ini dipindahkan ke daerah Kerobokan dan namanya diubah menjadi LP Kerobokan.
Hampir sebagian besar narapidana di dalam penjara tersebut adalah pecandu dan pengedar narkoba dari berbagai negara.
Menurut artikel dari Inilah.com, kehidupan di dalam penjara ini sangat buruk. Siapa pun yang memiliki uang bisa mendapatkan fasilitas apa pun. Sistem seperti ini tentu sangat meresahkan bagi tahanan lain, karena mereka yang tidak punya uang akan menjadi bulan-bulanan.
Isunya, narapidana yang memiliki uang bisa mendapatkan fasilitas apa pun yang mereka inginkan, mulai dari ruangan mewah, membeli narkoba, hingga layanan seksual. Menjadi tahanan wanita di sana juga sangat berat, karena mereka sering menjadi objek eksploitasi seksual.