UM Maumere berharap kebijakan ini dapat terus membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi mahasiswa dan membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat di NTT.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan semakin banyak anak muda di daerah tersebut yang dapat mengejar impian mereka melalui pendidikan tinggi, tanpa harus terbebani oleh biaya yang terlalu berat.
Kebijakan UM Maumere ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Mereka menilai kebijakan ini sebagai solusi yang tepat dan inovatif untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Apresiasi ini juga datang dari berbagai kalangan, baik akademisi maupun praktisi pendidikan, yang melihat kebijakan ini sebagai model yang dapat diadopsi oleh institusi pendidikan lainnya di daerah-daerah dengan kondisi ekonomi serupa.
BACA JUGA:DPR Tunda Pembahasan RUU Penyiaran
Dalam jangka panjang, kebijakan ini diharapkan tidak hanya membantu mahasiswa secara individu, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal.
Dengan adanya pasar yang lebih luas untuk hasil bumi dan produk lokal, petani dan nelayan di sekitar Maumere dapat merasakan manfaat ekonominya secara langsung.
Kebijakan pembayaran UKT dengan hasil bumi di UM Maumere menunjukkan bagaimana institusi pendidikan dapat beradaptasi dengan kondisi lokal dan menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ekonomi.
Ini adalah langkah nyata dalam mendukung pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan di Nusa Tenggara Timur.