"Target 17 kota kabupaten, atau 60 persen sesuai arahan DPP," jelas Iswara. Namun, Iswara belum bersedia merinci wilayah mana saja yang menjadi target Golkar untuk menghindari strategi yang bisa dipelajari oleh kompetitor. "Kalau kami buka di sini, nanti kompetitor akan lebih giat. Yang jelas, minimal 17 kota kabupaten itu," tambahnya.
Golkar merasa percaya diri dengan elektabilitas dan popularitas para kadernya. Partai ini telah melakukan survei internal untuk memetakan kekuatan kader serta mengukur elektabilitas dan popularitas mereka. Survei tersebut akan dilakukan secara berkala hingga menjelang masa pendaftaran.
Di Kota Bandung, Partai Golkar cukup optimistis dengan peluang kader-kadernya dalam bursa calon Wali Kota. Beberapa nama yang muncul antara lain Atalia Praratya, istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil; Ketua DPD Golkar Kota Bandung Edwin Sanjaya; Arfi Rafnialdi; dan Dandan Riza.
Atalia Praratya sejauh ini memiliki popularitas dan elektabilitas tertinggi dalam sejumlah survei, sementara kandidat lainnya juga menunjukkan performa yang kompetitif.
BACA JUGA:Golkar DKI Menyatakan Ridwan Kamil Akan Maju dalam Pilkada Jawa Barat, Bukan Jakarta
Selain itu, Golkar juga aktif membangun komunikasi politik dengan partai-partai lain untuk membentuk koalisi di Kota Bandung. Beberapa partai bahkan telah menandatangani MoU untuk berkoalisi. "Gerindra dan PSI sudah MoU, aman sudah itu (untuk koalisi.red)," terang Iswara.
Dengan 7 kursi di DPRD Kota Bandung hasil Pemilu 2024, ditambah dengan 7 kursi dari Gerindra dan 4 kursi dari PSI, koalisi ini telah mengamankan total 18 kursi. Angka ini memberikan basis yang kuat bagi Golkar dan sekutunya dalam menghadapi Pilkada mendatang.
Langkah-langkah strategis dan kepercayaan diri yang ditunjukkan oleh Partai Golkar Jabar ini menandakan persiapan matang dalam menghadapi Pilkada 2024. Dengan dukungan elektabilitas yang kuat dan koalisi yang solid, Golkar optimistis mencapai target yang telah ditetapkan oleh DPP (*).