Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna mendorong para pelajar untuk saling menghormati dan menghargai. Ia pun mendorong para pelajar untuk memahami pendidikan dan butir-butir Pancasila.
"Butir-butir Pancasila untuk menentukan karakter kita, bagaimana kehidupan kita, kemanusiaan kita, sosial kita," katanya.
Mohon diingat, kata Kang DS, pakaian yang dipakai berasal dari peran para petani. Termasuk sepatu pada bagian bawahnya terbuat dari karet dan tepung beras yang dihasilkan oleh para petani.
"Kain berasal dari benang. Benang siapa yang produksi, awalnya adalah petani. Maka, jangan sampai melecehkan dan menghina para petani dan jangan sampai menghina anak-anak asal petani," ujarnya.
Sebab, kata dia, petani yang bisa membuat banyak pihak penampilan seperti ini maupun dalam kebutuhan fashion dan sebagainya.
Kang DS juga mengingatkan kepada para pelajar untuk menghindari pergaulan bebas. Biasanya pergaulan bebas jauh dari sekolah dan bergaul dengan orang yang sudah dewasa.
"Hindari gank motor karena tidak ada manfaatnya," ujarnya.
Lebih lanjut Kang DS mengatakan jika punya cita-cita harus sungguh-sungguh.
"Kalau ingin jadi orang sukses, harus pegang tiga prinsip. Yang pertama keberanian dan dibarengi dengan ilmunya. Jangan sampai berani, tapi ilmunya tidak bisa. Kedua kejujuran, ketiga konsekwensi atau tanggungjawab yang harus dilaksanakan," katanya.
Ia pun menitipkan kepada para pelajar yang saat ini sedang mengikuti pendidikan di SMA untuk mempersiapkan diri dan ada perencanaan, yaitu cita-cita, harapan, dan keinginan.
"Kalau kita ingin membahagiakan kedua orang tua kita, apa yang harus kita lakukan. Pertama belajar dengan sungguh-sungguh, jangan mengecewakan kedua orang tua," katanya.
Kang DS pun menghimbau kepada para pelajar untuk menghindari pernikahan dini. Ia pun telah menggulirkan tiga muatan lokal untuk pendidikan TK, SD, dan SMP.
"Pendidikan agama ini sangat penting. Pembentukan karakter penting, tentunya saya berharap setelah punya cita cita dan punya planning, organizing kira-kira apa, aktuating atau aksinya seperti apa. Implementasinya seperti apa, dan terakhir kontroling, mengawal dan mengawasi," katanya.