RADAR JABAR - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang menunggu status tanggap darurat dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk memulai rehabilitasi akibat bencana tanah longsor di Kecamatan Gunung Halu dan Rongga.
PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, menyatakan bahwa status tanggap darurat tersebut akan menjadi dasar untuk memulai perbaikan kerusakan akibat longsor di Desa Sidang Jaya, Gunung Halu, dan Desa Cicadas, Rongga, termasuk jalan dan rumah warga yang rusak.
"Ada dua lokasi, di Gunung Halu jalan rusak, di di Rongga ada 46 rumah yang terdampak. Kami masih menunggu status tanggap darurat dari (Pj) Bupati Bandung Barat," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Pada Rabu (15/5) sore, Bey langsung meninjau lokasi longsor dan menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Saat ini, warga mengungsi dan Bey mengapresiasi aparat di lokasi yang telah memberikan bantuan serta mendirikan dapur umum.
"Untuk penanganan kerusakan, kami masih menunggu tanggap darurat," ujar Bey.
BACA JUGA: PANSUS I DPRD Tekankan BUMD Untuk Meningkatkan Kinerja Secara Maksimal
Longsor di Kampung Gunung Tugu memerlukan perbaikan karena telah memutus akses jalan bagi warga. Dalam upaya rehabilitasi, ada beberapa alternatif yang dapat dibangunguna mencegah terjadinya longsor serupa terulang kembali.
"Mungkin jalan melingkar. Kami juga bahas dengan Bandung Barat akan seperti apa, karena ini terkait anggaran, memang ada mekanismenya kalau menurunkan BTT (bantuan tidak terduga) dari provinsi, kami ingin secepatnya karena kasihan masyarakat terganggu," ujarnya.
Menurutnya, dana BTT bisa dialokasikan jika Pemerintah Kabupaten Bandung Barat sudah menjalankan mekanismenya. Bey menegaskan bahwa pihaknya ingin rehabilitasi bencana longsor ini segera dilaksanakan.
"Kami ingin segera selesai, kami juga ingin membahas dengan Kementerian PUPR barangkali bisa ada bantuan," katanya.
Bey juga meminta warga di lokasi rawan bencana agar tetap waspada meski saat ini sudah memasuki masa pancaroba namun itensitas hujan masih bisa tinggi dan lama.
"Kami minta masyarakat berhati-hati, tetap memperhatikan arahan petugas di lapangan dan mohon jangan menganggap remeh cuaca misalnya pagi siang panas bukan berarti sore tidak hujan, ancaman bencana masih ada," tuturnya menambahkan.