Para jemaah haji tiba di Madinah menggunakan maskapai Garuda Indonesia Airlines (GAI) dengan nomor penerbangan GIA 7301. Keistimewaan mereka tidak berhenti di situ. Begitu mendarat di Bandara AMMA, para jemaah langsung mendapatkan layanan jalur cepat (fast track), memungkinkan mereka membawa koper kabin ke dalam bus tanpa harus melalui pemeriksaan dokumen visa dan paspor di bandara Madinah.
Kedatangan jemaah haji tidak luput dari sambutan hangat. Mereka disambut oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Azis Ahmad, Konjen RI di Jeddah Yusron, dan Kepala Daker Madinah, Abdillah. Abdul Azis Ahmad menyatakan kepuasannya atas pelayanan yang diberikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) dalam menyambut jemaah Indonesia.
Abdul Azis Ahmad memberikan pesan kepada para jemaah haji agar tidak terlalu memforsir diri dalam ibadah setelah tiba di Madinah. Ia mengingatkan bahwa puncak haji saat Armuzna masih jauh. Ibadah yang dilakukan sebaiknya tetap dalam batas kemampuan agar tidak menguras tenaga yang diperlukan di masa-masa berikutnya.
Dari total 393 manifest, 388 merupakan jemaah haji dan 5 petugas, termasuk ketua kloter, tenaga kesehatan, dan pembimbing ibadah. Jumlah jemaah tersebut terdiri dari 224 wanita dan 169 pria, dengan 79 di antaranya adalah lansia dan 13 menggunakan kursi roda.
Setelah proses penjemputan, para jemaah diarahkan menuju Hotel Abraj Tabah di sebelah Utara masjid Nabawi Madinah menggunakan 9 bus yang disediakan.
Kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama ini menjadi awal dari perjalanan suci mereka menuju tanah suci, menandai langkah awal dalam memenuhi rukun Islam yang kelima. Semoga perjalanan ibadah mereka diberkahi dan berjalan lancar hingga puncaknya saat menjalankan ibadah haji (*).