Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menyatakan bahwa erupsi terjadi pada pukul 08.35 WITA pagi ini, dengan kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam yang mengarah ke timur dan selatan. Erupsi tersebut juga disertai dengan awan panas yang menyebar ke segala arah.
Menyikapi peningkatan aktivitas vulkanik dan kegempaan, PVMBG telah meningkatkan status Gunung Ruang dari siaga menjadi awas pada pukul 01.30 WITA pada tanggal 30 April 2024.
BACA JUGA:Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, 828 Warga Dievakuasi
Masyarakat sekitar Gunung Ruang diimbau untuk tidak memasuki wilayah radius enam kilometer dari pusat kawah aktif, sementara penduduk di Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius tersebut diminta untuk segera dievakuasi ke tempat aman di luar radius enam kilometer.
Penduduk yang bermukim di Pulau Tagulandang, terutama yang berdekatan dengan pantai, juga diminta untuk mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas, dan tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut.
Selama periode 1 hingga 28 April 2024, PVMBG mencatat sejumlah aktivitas gempa, termasuk gempa letusan, gempa guguran, gempa tremor, dan gempa vulkanik dalam.
BACA JUGA:Gunung Ruang Erupsi, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami, Masyarakat Sekitar Diimbau Tetap Waspada
Pada tanggal 29 April 2024, jumlah kegempaan tercatat melalui stasiun seismik mencakup gempa guguran, gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, gempa tektonik lokal, dan gempa tektonik jauh.
Gunung Ruang adalah gunung api bertipe strato dengan ketinggian puncak mencapai 725 meter di atas permukaan laut, membentuk pulau tersendiri yang terpisah dari pulau lainnya.
PVMBG terus melakukan pengamatan secara visual dan instrumental terhadap Gunung Ruang dari Pos Pengamatan Gunungapi yang berlokasi di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (*).