Sejak bergabung dengan PBB pada tahun 1971, Bhutan setuju untuk mengambil sisi netral dalam konflik. Dikelilingi oleh pegunungan Himalaya, negara ini merupakan salah satu negara terkurung daratan paling terpencil di dunia. Lokasi geografis dan kebijakan luar negerinya akan melindungi penduduk Bhutan jika perang terjadi.
7. Chili
Chili memiliki banyak sumber daya alam dan berbagai kondisi geografis yang memudahkan pelarian jika perang benar-benar mencapai Amerika Selatan. Chili, yang dikelilingi oleh pegunungan Andes, akan memberikan perlindungan dan berfungsi sebagai penghalang bagi pasukan musuh yang mungkin mencoba menduduki Chili.
Selain itu, status Chili sebagai salah satu negara paling maju di Amerika Selatan cukup menggambarkan kondisi infrastruktur yang ada di Chili yang akan mempermudah pergerakan penduduk jika diperlukan perpindahan ke wilayah Chili yang lebih ke selatan.
BACA JUGA:Catat! Daftar Negara-Negara yang Mendukung Israel dan Alasan Dukungan Mereka
Chili sendiri merupakan negara paling selatan di Amerika Selatan; bahkan kota Puerto Williams adalah kota paling selatan di seluruh dunia. Sehingga jika berlindung di kota yang berdekatan dengan Antartika, maka kemungkinan besar akan terjamin keamanannya karena sangat tidak mungkin bahwa perang dunia ketiga akan melibatkan perairan Antartika yang beku.
8. Indonesia
Meskipun letak Indonesia yang berada di dua samudra dan dua benua dan dekat dengan negara-negara yang kemungkinan akan ikut dalam perang dunia ketiga, namun Indonesia, sama halnya dengan Swiss, tetap menjaga netralitasnya dalam isu global.
Indonesia juga selama ini berusaha menjaga hubungan baik dengan semua negara, meskipun antara negara yang masih bersitegang. Jadi tidak ada alasan untuk menyerang Indonesia, sehingga negara ini cukup aman untuk ditinggali jika perang dunia ketiga terjadi.
Selain itu, Indonesia memiliki infrastruktur dan pertanian yang cukup baik yang akan memastikan ketersediaan pangan selama perang berlangsung. Selain itu, di Indonesia, harga real estate cukup terjangkau; bahkan menurut perkiraan Forbes, Indonesia merupakan wilayah teratas dalam hal daya tarik investasi.
Sehingga apabila ada warga negara asing yang mencari tempat aman selama perang dunia ketiga, maka datang ke Indonesia sekaligus membeli properti di sini adalah dua hal yang sangat menguntungkan.
9. Malta
Meskipun Malta terletak lebih dekat dengan medan pertempuran di Eropa, negara ini masih memungkinkan tetap aman selama perang dunia ketiga. Dalam sejarah masa lalunya, Malta pernah menjadi benteng militer selama perang salib.
BACA JUGA:10 Negara dengan Waktu Puasa Terlama di Dunia, Ada Indonesia?
Malta terletak di lepas pantai Sisilia di tengah laut Mediterania, dan dalam perang dunia ketiga mungkin akan menjadi negara yang paling dekat untuk melarikan diri dari Eropa. Negara Malta hanya memiliki luas sekitar 316 km², atau hampir sama dengan luas Jawa Timur.
Selain itu, Malta memiliki sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, Malta tidak akan menjadi target awal untuk kedua belah pihak pada awal perang dunia ketiga, sehingga memberikan kesempatan untuk penduduk Malta untuk mempersiapkan pelarian ke negara lain atau penduduk Eropa yang ingin singgah di Malta sambil memikirkan pelarian selanjutnya.
Di Malta, ada beberapa benteng besar di sekitar pulau yang dibangun oleh Ordo Hospitalaria dan Kesatria Templar selama perang salib yang berfungsi sebagai tempat perlindungan saat rencana dibuat untuk mengungsikan penduduk ke tempat yang lebih aman. Jika Malta berhasil menahan peperangan di masa lalu, maka mungkin saat terjadi peperangan lagi, Malta bisa menahannya sekali lagi.
10. Afrika Selatan
Afrika Selatan memiliki sekitar 10% dari semua spesies tanaman, burung, dan ikan di dunia, sekaligus rumah bagi sekitar 6% spesies mamalia. Hal ini membuat Afrika Selatan menjadi tempat yang ideal untuk ditinggali selama kekacauan perang dunia ketiga.
Ada banyak sumber makanan, pasukan air tawar, dan pesisir yang subur di negara ini. Yang lebih penting lagi, Afrika Selatan sangat jauh dari wilayah dunia yang akan berperang.