Ada pula penggunaan fasilitas prioritas tanpa alasan yang jelas, seperti menggunakan lampu strobo pada kendaraan pribadi atau mengambil tempat duduk dan fasilitas khusus penyandang disabilitas tanpa membutuhkannya.
Hal ini terjadi tidak hanya di dunia nyata, tetapi juga di dunia internet. Konten-konten yang bodoh dan tidak bermanfaat bahkan berpotensi berbahaya mudah sekali menjadi viral dan diikuti oleh banyak orang.
Ironisnya, konten-konten yang seharusnya bermanfaat, seperti edukasi atau tutorial, seringkali mendapat hujatan dan komentar negatif, sementara konten-konten yang seharusnya tidak didukung seperti hoaks atau ajakan perpecahan justru dipercaya tanpa ada usaha untuk mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
BACA JUGA:20 Situs Tes IQ Gratis Online untuk Mengetahui Tingkat Kecerdasan Intelektual
Dari semua hal tersebutlah yang menyebabkan banyak orang memberikan komentar-komentar yang pedas terkait dengan SDM negara kita yang selalu diejek rendah. Hal ini karena gambaran yang terus-menerus seperti itu, baik itu di internet maupun di dunia nyata.
Namun, apakah semua itu berarti kita bisa menyimpulkan bahwa kualitas SDM negara kita memang rendah? Nyatanya, tidak seburuk itu. Netizen memang telah menilai Indonesia sebagai negara dengan SDM rendah karena tingkah laku konyol warganya sendiri. Namun, meskipun terlihat begitu menyedihkan, kualitas SDM kita masih cukup rendah.
3. IQ Rendah
Dari segi pendidikan, terbukti dari IQ rata-rata orang indonesia yang tidak se tinggi negara-negara lain. Faktanya, hanya 6,52% orang Indonesia yang mendapatkan pendidikan tinggi, seperti kuliah. Dari segi gizi, tinggi rata-rata orang Indonesia juga tergolong sangat pendek dibandingkan dengan negara lain. Masalah stunting sangat banyak dialami oleh warga.
Di lingkungan sosial, juga terpengaruh dari dua faktor tersebut. Masih banyak orang yang memiliki sifat iri melihat orang lain sukses dan berusaha menjatuhkannya. Masih banyak sikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar yang berdampak pada orang lain, dan masih banyak lagi sikap tidak etis terhadap sesama.
Nyatanya, SDM atau sumber daya manusia inilah yang sedang diperbaiki oleh pemerintah melalui program-programnya.
4. Kualitas Pendidikan
Seperti yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, SDM merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah negara. Jika kalian bertanya mengapa SDM rendah, salah satu faktornya adalah kurangnya dukungan dari faktor-faktor kualitas manusia itu sendiri, seperti pendidikan.
BACA JUGA:10 Masalah yang Sering Dimiliki Orang Cerdas dengan IQ Tinggi
Pendidikan masih belum merata, ada sekolah yang memberikan pendidikan yang sangat baik sehingga menghasilkan individu yang pintar, namun di sisi lain, ada juga sekolah dengan kualitas pengajaran yang kurang atau bahkan buruk sehingga tidak menghasilkan hasil yang memuaskan.
Selain itu, masih banyak oknum pengajar yang hanya memikirkan kepentingan pribadi dan jabatan daripada kepentingan murid atau mahasiswa. Faktor rendahnya gaji tenaga pengajar juga turut mempengaruhi.
5. Gizi dan Kesehatan Masyarakat
Faktor lain seperti gizi dan kesehatan juga berperan. Banyak warga kita yang lebih memilih makanan kemasan yang mengandung bahan pengawet daripada makanan yang sehat dan bergizi. Fasilitas kesehatan yang berkualitas juga tergolong mahal, dan bahkan jika terjangkau, layanannya seringkali kurang memuaskan. Banyak kasus orang yang sakit tidak mendapatkan perawatan yang baik karena berbagai faktor, seperti menggunakan BPJS atau kualitas tenaga medis yang kurang memadai. Ketidakmerataan fasilitas kesehatan ini juga berdampak pada kesehatan warga kita yang rendah.
Intinya, semua faktor tersebut hanya dapat diperbaiki oleh dua belah pihak, yaitu pemerintah atau pemimpin negara, dan juga warganya. Kita tidak bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya.
Meskipun pemerintahannya baik, jika warganya tetap melakukan hal-hal yang kurang benar, hasilnya sama saja. Begitu juga sebaliknya, jika warganya baik tetapi pemimpinnya tidak, hasilnya juga tidak akan baik.