RADAR JABAR - Mesir dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama-sama menegaskan bahwa penting bagi Israel untuk menghentikan pelanggaran terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir setelah pertemuan Menlu Mesir Sameh Shoukry dengan Francesca Albanese, pelapor khusus PBB tentang situasi HAM di wilayah Palestina yang diduduki, di Kairo, Minggu (21/4).
Juru Bicara Kemlu Mesir Ahmed Abu Zeid menyatakan bahwa Shoukry dan Albanese menekankan perlunya Israel menghentikan pelanggaran terhadap warga sipil di Gaza, melanjutkan pengiriman bantuan, dan memberantas kekerasan serta serangan oleh pemukim Israel di Tepi Barat.
BACA JUGA:Mahmoud Abbas Akan Tinjau Kembali Kebijakan Palestina Terhadap AS setelah AS Gunakan veto di PBB
"Mereka juga menekankan perlunya menghentikan tindakan Israel yang bertujuan mengusir warga Palestina dari tanah mereka dan menerapkan kebijakan hukuman kolektif dan penargetan warga sipil tanpa pandang bulu," ujar Abu Zeid.
Dalam pertemuan tersebut, Shoukry memperingatkan bahwa situasi saat ini meningkatkan risiko eskalasi di seluruh wilayah Palestina yang diduduki. Dia menyayangkan bahwa beberapa negara belum menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.
BACA JUGA:Tiongkok Nyatakan Veto AS di Dewan Keamanan PBB Telah Hancurkan Impian Rakyat Palestina
Albanese juga menyatakan penyesalan dan kecaman karena tidak dapat melakukan kunjungan lapangan ke Jalur Gaza dan wilayah pendudukan Palestina, akibat penolakan Israel yang menghalangi misinya.
Albanese lebih lanjut menyatakan keprihatinan mendalam mengenai situasi kemanusiaan yang sangat buruk yang dihadapi rakyat Palestina akibat tindakan Israel di wilayah pendudukan Palestina.