RADAR JABAR - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) bersama Kedutaan Besar RI di Teheran dan perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau situasi WNI di tengah eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
“Sesuai dengan prosedur operasi standar, setiap perwakilan RI memiliki rencana kontingensi untuk menghadapi situasi darurat demi melindungi WNI,” ungkap Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha, dalam keterangan tertulisnya pada hari Sabtu (13/4)
KBRI Teheran melaporkan bahwa terdapat 376 WNI yang berada di Iran, dengan sebagian besar di antaranya adalah pelajar atau mahasiswa di Kota Qom.
BACA JUGA:Penangkapan 50 Warga Palestina di Tepi Barat Oleh Israel Selama Idul Fitri
Israel telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya menyusul ancaman dari Iran untuk menyerang target-target Israel sebagai respons atas serangan udara pada tanggal 1 April terhadap fasilitas diplomatik Israel di Damaskus, Suriah.
Serangan tersebut menyebabkan kematian sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.
Iran menyalahkan Israel atas serangan tersebut dan bersumpah akan membalasnya. Para pemimpin politik dan militer Iran telah bersumpah untuk melakukan pembalasan.
BACA JUGA:Presiden Xi Izinkan Generasi Muda Taiwan Gapai Impian di Tiongkok
Karena pernyataan tersebut, telah memicu reaksi dari para pemimpin dunia yang berusaha untuk meredakan situasi.
Meskipun belum secara resmi mengakui tanggung jawabnya atas serangan tersebut, Israel telah melakukan sejumlah serangan terhadap target Iran di Suriah selama beberapa bulan terakhir.
Iran dan sekutunya, kelompok militan Hizbullah di Lebanon, telah mengancam untuk tidak membiarkan serangan-serangan Israel tanpa balasan.*